Sholat Gerhana Bulan Disebut Khusuf, Begini Ketentuan, Niat dan Tata Caranya

Sholat gerhana Bulan disebut dengan sholat khusuf yang mana diawali dengan kha dalam huruf hijaiyah. Berbeda dengan sholat gerhana Matahari yang diawali dengan huruf kaf dan disebut sebagai sholat kusuf.

Dalam sebuah hadits, disebutkan perintah untuk melakukan sholat gerhana.

"Apabila kalian melihat gerhana maka sholatlah sebagaimana sholat fardhu yang biasa kalian kerjakan." (HR Ahmad dan Nasa'i)

Hukum dari sholat gerhana ialah sunnah muakkadah, bagi pria maupun wanita. Sholat ini paling utama dilaksanakan secara berjamaah, sebagaimana dikatakan dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi.

Meskipun sholat gerhana secara berjamaah tidak dijadikan syarat, namun ketika melaksanakan sholat tersebut dikumandangkan panggilan "Ash-shalatu jami'ah," yang artinya mari kita laksanakan sholat secara berjamaah. Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.

Surah Al Fatihah menjadi bacaan yang wajib dalam setiap rakaat sholat gerhana. Setelahnya baru boleh memilih bacaan surah lain dari Al-Qur'an.

Mengutip dari Buku Pintar Hafalan Salat oleh Abdoellah Rafie Aoenillah dijelaskan bahwa waktu pelaksanaan sholat gerhana Bulan ialah sampai Bulan kembali nampak utuh.

Dalam sebuah riwayat terdapat perintah Rasulullah SAW untuk mengamalkan sholat gerhana bulan seperti yang diceritakan dari 'Aisyah RA:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat, dan bersedekahlah." (HR Bukhari)

Ketentuan Shalat Gerhana

Dirinci dalam buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah tulisan Muhammad Ajib, Lc, MA, berikut merupakan ketentuan sholat gerhana.

• Disunnahkan mandi sebelum sholat, berdoa, bertakbir dan bersedekah
• Dalam 1 rakaat 2 kali berdiri dan 2 kali rukuk
• Disunnahkan membaca surah Al Baqarah atau sejenisnya
• Disunnahkan membaca tasbih rukuk dan sujud yang lama
• Disunnahkan jahr pada gerhana Bulan yang artinya membaca surah secara jelas dan keras, bukan lirih (sirr)
• Disunnahkan berkhutbah setelah sholat gerhana

Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Berikut ini merupakan niat dan tata cara sholat gerhana Bulan atau shalat khusuf.

1. Membaca niat yang dilafalkan sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Arab latin: Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya sholat sunnah gerhana Bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT,"

2. Takbiratul ihram seperti sholat biasa
3. Membaca doa iftitah dan taawudz, lalu dilanjutkan dengan surah Al Fatihah dan membaca surah panjang seperti Al Baqarah sambil mengeraskan suara, bukan lirih
4. Rukuk sambil memanjangkannya
5. Bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucap "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd,"
6. Setelah i'tidal melanjutkan baca surah Al Fatihah dan surah panjang, jangan langsung sujud. Berdiri yang kedua lebih singkat dari yang pertama
7. Selanjutnya, rukuk kembali (rukuk kedua) yang durasinya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
8. Bangkit dari rukuk
9. Sujud dengan durasi sebagaimana rukuk, kemudian duduk di antara dua sujud dan sujud kembali
10. Bangkit dari sujud dan mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama, namun bacaan dan gerakannya lebih singkat
11. Salam

Itulah informasi mengenai sholat gerhana Bulan. Semoga bermanfaat.

Video: Cerita Penjual Koran Bekas Raup Cuan di Momen Idul Fitri

Video: Cerita Penjual Koran Bekas Raup Cuan di Momen Idul Fitri