Allah SWT melalui Al-Qur'an memerintahkan para hamba untuk berlindung hanya kepada-Nya dari segala kejahatan dan keburukan. Tepatnya dalam Surat Al-Falaq.
Surat Al-Falaq ayat 1-5: Arab, Latin, dan Arti
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ (١)
Latin: Qul a'ūżu birabbil-falaq(i)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh)
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ (٢)
Latin: Min syarri mā khalaq(a)
Artinya: dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ (٣)
Latin: Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a)
Artinya: dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ (٤)
Latin: Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad(i)
Artinya: dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (٥)
Latin: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
Asbabun Nuzul Surat Al-Falaq
M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah Jilid 15 mengemukakan latar belakang turunnya (sabab nuzul atau asbabun nuzul) Surat Al-Falaq. Menurutnya ada dua pendapat;
Pertama, ketika kaum musyrik Makkah berusaha melukai Nabi SAW dengan yang disebut 'ain, yaitu pandangan mata yang mampu merusak. Kepercayaan beredar bahwa mata melalui tatapannya bisa menyebabkan penyakit, atau kebinasaan terhadap orang tertentu yang dimaksud.
Dengan anggapan sabab nuzul seperti ini, sebagian ulama menggolongkan Surat Al-Falaq sebagai Surat Makkiyah.
Kedua, ulama yang berpaham Surat Al-Falaq https://www.detik.com/tag/surat-al-falaq adalah Madaniyyah, mereka meyakini surat ini sebagai pengajaran bagi Rasulullah SAW untuk menangkal sihir oleh Labid bin al-A'sham, seorang Yahudi yang tinggal di Madinah.
Sebagaimana dalam hadits riwayat Aisyah mengutip Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, ia berkata: "Rasulullah SAW pernah disihir, di mana beliau melihat seakan-akan mendatangi beberapa orang istri padahal beliau tidak mendatangi mereka.
Sufyan mengatakan: 'Ini merupakan sihir yang paling parah, jika keadaannya seperti itu.'
Kemudian Nabi SAW bersabda: 'Wahai Aisyah, tahukah engkau bahwa Allah SWT telah memfatwakan kepadaku mengenai sesuatu yang dulu engkau pernah meminta fatwa tentangnya?'
Lanjut Rasul SAW, 'Aku telah didatangi oleh dua orang (Malaikat), lalu salah seorang di antaranya duduk di dekat kepalaku dan yang lainnya di dekat kakiku. Kemudian yang duduk di dekat kepalaku berkata: "Apa yang dialami oleh orang ini?" Yang lainnya menjawab: "Dia terkena sihir."
"Lalu siapa yang menyihirnya?" tanyanya lebih lanjut. Dia menjawab: "Labid bin A'sham, seorang dari Bani Zuraiq, sekutu Yahudi, yang dia seorang munafik." Dia bertanya: "Dalam wujud apa sihir itu?" Dia menjawab: "Pada sisir dan bekas rontokan rambut."
"Lalu di mana semuanya itu berada?" tanya temannya. Dia menjawab: "Di kulit mayang kurma jantan di bawah dasar sumur Dzarwan." Aisyah berkata melanjutkan perkataannya: 'Kemudian Rasulullah SAW mendatangi sumur itu dan mengeluarkan sihir tersebut.'
Selanjutnya beliau berkata: 'Wahai Aisyah, inilah sumur yang pernah diperlihatkan kepadaku, seakan-akan airnya adalah celupan pacar, dan pohon kurmanya seperti kepala syaitan.' Dan perawi hadits ini berkata: "Kemudian beliau mengeluarkannya." (HR Bukhari, pada Shahih-nya dalam kitab ath-Thibb)
Isi Kandungan Surat Al-Falaq
Melansir Tafsir al-Mishbah Jilid 15, M. Quraish Shihab menjelaskan pokok bahasan Surat Al-Falaq, yaitu pengajaran terhadap umat Islam untuk bergantung dan memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai masalah, terutama dalam menghadapi kejahatan dan keburukan lahir dan batin.
Seorang muslim sebenarnya boleh saja meminta bantuan pihak selain Allah SWT. Tetapi ia harus menyadari bahwa hakikat pemberi pertolongan hanyalah Dia semata. Adapun yang lainnya cuma sebagai perantara atau sarana yang Dia ciptakan untuk membantu dan melindungi orang tersebut.
Mengenai ini, Nabi SAW pernah menuturkan kepada Ibnu Abbas yang tengah berjalan di belakang beliau: "Hai anak, kuajarkan kepadamu beberapa kalimat, peliharalah (perhatikanlah) tuntunan Allah SWT, niscaya Dia memperhatikanmu. Peliharalah tuntunan Allah SWT niscaya engkau akan mendapatkan-Nya selalu di hadapanmu.
Apabila engkau bermohon, mohonlah kepada Allah SWT. Apabila engkau meminta bantuan, mintalah kepada Allah SWT. Ketahuilah bahwa bila seandainya umat (makhluk) berkumpul untuk memberimu sesuatu manfaat, mereka tidak akan mampu memberimu, kecuali apa yang telah ditetapkan Allah SWT bagimu.
Dan seandainya mereka berkumpul untuk menimpakan kepadamu satu mudharat, mereka tidak akan mampu menimpakan atasmu sesuatu, kecuali apa yang telah ditetapkan Allah SWT. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering" (HR Tirmidzi)
Dari Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 10, Surat Al-Falaq berisi perintah Allah SWT terhadap Rasulullah SAW untuk selalu berlindung kepada-Nya yang Maha Kuasa. Berlindung di sini mencakup arti keseluruhan, berupa keburukan, kejahatan, kesulitan, penyakit atau lainnya. Baik yang berasal dari baik dari makhluk-makhluk-Nya atau dari malam yang gelap dan siang yang terik.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI