Ketika mendirikan sholat, seorang muslim dianjurkan membaca surat Al-Qur'an setelah melafalkan Al-Fatihah. Seperti halnya Nabi SAW, beliau senantiasa membaca sebagian ayat-ayat Al-Qur'an serta memiliki kebiasaan dalam melafalkan surat tertentu pada tiap sholat. Kira-kira surat apa saja yang dibaca Rasulullah dalam sholat lima waktunya?
Membaca Surat Al-Fatihah
Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid menyebutkan para ulama menyepakati bahwa sholat tidak sah bila tak membaca Al-Qur'an, baik disengaja maupun tidak.
Tetapi pada ulama ahli fikih juga terjadi perbedaan pandangan mengenai surat yang wajib dibaca selama sholat. Sebagian berpendapat, yang wajib dilafalkan adalah Al-Fatihah, bagi mereka yang hafal. Untuk surat selain Al-Fatihah, tidak ditetapkan waktunya. Sebagian ulama lain meyakini bila Al-Fatihah wajib dibaca pada setiap rakaat sholat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun dalil yang menjadi dasar diharuskannya membaca Surat Al-Fatihah, adalah hadits Nabi SAW dari Ubadah bin Ash-Shamit. Rasulullah bersabda,
لَا صَلاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: "Tidak ada sholat sama sekali bagi orang yang tidak membaca Surat Al-Fatihah." (Muttafaq Alaih)
Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah juga dijelaskan, Nabi SAW berkata:
مَنْ صَلَّى صَلَاةٌ لَمْ يَقْرَأُ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ، فَهِيَ خِدَاجٌ، فَهِيَ خِدَاجُ فَهِيَ خِدَاجُ
Artinya: "Barangsiapa melakukan sholat tanpa membaca surat Al-Fatihah di dalamnya, maka sholat tersebut tidak utuh, sholat tersebut tidak utuh, dan sholat tersebut tidak utuh." (HR Muslim)
Ibnu Rusyd berpendapat dari kedua hadits tersebut bisa ditarik kesimpulan bila membaca Surat Al-Fatihah menjadi syarat dalam sholat umat Islam.
Melafalkan Surat Al-Qur'an setelah Al-Fatihah
Mengutip perkataan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh, mengenai surat yang Rasulullah baca sesudah bacaan Al-Fatihah. Menurutnya, Nabi SAW melafalkan surat lain setelah Al-Fatihah, dan terkadang membaca surat pendek ketika dalam kondisi safar atau lainnya. Tetapi beliau lebih sering membaca surat yang sedang (tak terlalu panjang).
Adapun surat yang dilafalkan Rasulullah pada sholat fardhu lima waktunya adalah beragam. Melansir buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, sebagai berikut:
Sholat Subuh
Nabi SAW biasa membaca sekitar enam puluh hingga seratus ayat dalam sholat fajar setelah membaca Surat Al-Fatihah. Pernah pula beliau melafalkan; Surat Qaf, Surat Ar-Rum, Surat Asy-Syams, Al-Zalzalah, Surat Al-Mukminun, Surat As-Sajdah, Surat Al-Insan, dan Surat Muawwidzatain (Al-Falaq & An-Nas).
Sholat Dzuhur
Pada waktu Dzuhur, Rasulullah terkadang melafalkan surat -surat panjang. Saking panjangnya surat Al-Qur'an pada sholat Dzuhur, Abu Said dalam riwayatnya mengatakan:
"Adalah sholat Dzuhur dilakukan sangat panjang, sampai-sampai bila seorang pergi ke makam Baqi kemudian menyelesaikan kebutuhannya. Lalu pulang ke rumah dan berwudhu, kemudian kembali sholat, ia masih mendapati Nabi SAW pada rakaat pertama, sebab begitu panjangnya." (HR Muslim)
Sholat Ashar
Adapun sholat Ashar, Rasulullah melafalkan surat yang panjang bacaannya setengah dari apa yang dibaca pada sholat Dzuhur.
Sholat Maghrib
Abu Umar bin Abdil Barr pernah berujar, "Diriwayatkan dari Nabi SAW, bahwa beliau pernah melafalkan Surat Al-A'raf, Ash-Shaffat, Ad-Dukhan, Al-A'la, At-Tin, Al-Mursalat saat sholat Maghrib. Selain itu beliau membaca pula surat-surat pendek."
Sholat Isya
Nabi SAW melafalkan; Surat At-Tin, Surat Asy-Syams, Surat Adh-Dhuha, Surat Al-A'la, dan Surat Al-Lail.
Itulah berbagai surat yang dibaca oleh Rasulullah dalam tiap sholat wajib lima waktunya, semoga kita bisa mengamalkannya ya!
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza