Surah An Naziat diturunkan di Mekkah sehingga tergolong sebagai surah Makkiyah. Dalam surah An Naziat diterangkan mengenai peringatan tentang hari kiamat.
Dinamai An Naziat karena kata tersebut menjadi kata yang dijadikan sumpah pertama oleh Allah SWT dalam surah tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam buku Tadabur Al-Qur'an tulisan Syaikh Adil Muhammad Khalil.
Surah An Naziat merupakan surah ke-79 dan terdiri atas 46 ayat. Berikut ini merupakan arab, latin, arti dan tafsir dari surah An Naziat ayat 27-33.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surah An Naziat Ayat 27-33: Arab, Latin, dan Artinya
ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ ٱلسَّمَآءُ ۚ بَنَىٰهَا
Arab latin: a antum asyaddu khalqan amis-samā`, banāhā
Artinya: "Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya," (27)
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّىٰهَا
Arab latin: rafa'a samkahā fa sawwāhā
Artinya: "Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya," (28)
وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَىٰهَا
Arab latin: wa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhā
Artinya: "Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang," (29)
وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ
Arab latin: wal-arḍa ba'da żālika daḥāhā
Artinya: "Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya," (30)
أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَىٰهَا
Arab latin: akhraja min-hā mā`ahā wa mar'āhā
Artinya: "Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya," (31)
وَٱلْجِبَالَ أَرْسَىٰهَا
Arab latin: wal-jibāla arsāhā
Artinya: "Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh," (32)
مَتَٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَٰمِكُمْ
Arab latin: matā'al lakum wa li`an'āmikum
Artinya: "(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu,"
Tafsir Surah An Naziat Ayat 27-33
Mengutip dari buku Tafsir Ar-Rahmah Juz 30 tulisan Dr KH Rachmat Morado Sugiarto Lc MA al-Hafizh, pada surah An Naziat ayat 27-33 Allah menjelaskan tentang kekuasaan-Nya bagi pengingkar kebangkitan.
Jika kuasa Allah untuk menciptakan langit dan Bumi maka menciptakan manusia lebih mudah bagi-Nya. Dengan demikian, Allah kuasa menciptakan manusia dari awalnya tentu lebih mudah mengembalikan penciptaannya.
Langit yang Allah ciptakan diperindah bentuknya. Allah menjadikan langit tinggi, luas, memiliki penjuru yang seimbang dan dihiasi dengan bintang-bintang yang terang di malam hari.
Adapun, malam hari Allah jadikan gelap, hitam. Sementara itu, siang hari Allah jadikan terang benderang.
Bumi yang Allah ciptakan Allah bentangkan. Allah menafsirkan pembentangan Bumi dengan firman-Nya yang berbunyi "Ia mengeluarkan airnya dan mengeluarkan tumbuhan-tumbuhannya," sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa Bumi diciptakan sebelum langit diciptakan, akan tetapi Bumi dibentangkan setelah penciptaan langit.
Artinya, dikeluarkan dari Bumi potensi yang ada. Ini merupakan perkataan dari Ibnu Abbas, Ibnu Jarir, dan lain-lainnya.
Allah tancapkan gunung-gunung pada tempat-tempatnya agar bumi menjadi stabil, tidak goyang.
Allah membentangkan bumi, memancarkan airnya, menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, mengokohkan Bumi dengan gunung-gunung sebagai kenikmatan bagi manusia dan kebutuhan hidup mereka, juga untuk hewan ternak yang mereka kendarai dan makan.
Jadi, Allah menciptakan langit dan Bumi beserta seisinya untuk manusia. Allah tidak menciptakan langit dan Bumi begitu saja, kosong melompong, tetapi Allah hiasi langitnya dengan bintang-bintang, dengan malam dan siang.
Allah kukuhkan Buminya dengan gunung-gunung agar stabil dan tidak goyang walau banyak orang yang berjalan di atasnya. Allah isi di dalamnya dengan tumbuh-tumbuhan dan air sebagai karunia bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Maha Besar Allah atas segala ciptaan-Nya.
Demikian pembahasan tentang surah An Naziat ayat 27-23. Semoga bermanfaat.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI