Ratusan ribu orang di seluruh dunia berkumpul di masjid pada hari Jum'at, tidak hanya melakukan sholat Jumat tetapi juga melaksanakan sholat ghaib bagi para korban gempa Turki dan Suriah.
Gempa pada 08 Februari 2023 lalu menjadi gempa terbesar yang pernah melanda Turki dalam catatan sejarah 100 terakhir. Gempa berkekuatan M 7,7 versi GFZ Jerman ini sampai terasa hingga ke Suriah, Lebanon, Mesir dan Siprus. Hingga kini gempa tersebut telah meruntuhkan 6.000 bangunan dan menewaskan 25 ribu orang lebih.
Banyak negara di belahan dunia yang simpati dan memberikan doa serta bantuan untuk korban gempa Turki ini. Bahkan hampir semua negara Islam melakukan sholat ghaib untuk mendoakan para jenazah korban gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunnah) oleh Saeful Hadi El Sutha, sholat ghaib dijelaskan sebagai sholat jenazah yang dilakukan seseorang baik terhadap keluarga, kerabat atau orang tertentu yang meninggal dunia di tempat yang jauh sehingga jenazah orang yang akan disholatkan tidak ada di hadapan orang yang mensholatkannya.
Dilansir dalam TRT World pada (11/02), di Palestina, ribuan orang melakukan sholat ghaib di masjid-masjid tepi Barat untuk para korban gempa diikuti dengan pengumpulan donasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Wakaf Agama.
Puluhan ribu jemaah Palestina juga melakukan sholat ghaib di Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur dan masjid di Gaza.
Uni Emirat Arab, jamaah juga melaksanakan sholat ghaib untuk korban gempa Turki dan Suriah setelah Jumatan di semua masjid negara itu. Hal ini juga diperintahkan oleh Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Menurut Daily Bahraini Al Ayam melaporkan bahwa di Manama, Ibu Kota Bahrain juga melaksanakan sholat ghaib untuk para korban gempa di Turki dan Suriah.
Tak ketinggalan, Yordania, Lebanon, Yaman serta Indonesia juga melaksanakan sholat ghaib selepas sholat jumat untuk korban gempa Turki dan Suriah. Mereka juga melaksanakan penggalangan dana.
Sholat ghaib menjadi salah satu kemudahan dalam Islam. Apabila ada yang meninggal dunia di tempat yang jauh, maka kita tetap bisa melaksanakan sholat walaupun tidak melihat jenazahnya secara langsung.
Hal ini sesuai dengan fatwa yang disampaikan oleh Ibnu Taimiyah bahwa:
"Yang benar bahwa jenazah gaib bila di suatu negeri yang sama sekali tidak ada mensholatkannya, maka kita sholatkan dengan sholat gaib, sebagaimana sholat yang dilakukan oleh Nabi SAW kepada An-Najasyi yang wafat di negeri kafir dan tidak ada yang mensholatkannya. Namun bila sudah disholatkan maka tidak perlu lagi sholat ghaib atasnya, karena kewajiban untuk mensholatkan sudah gugur dengan sudah disholatkannya oleh umat Islam."
Untuk mengetahui seperti apa tata cara dan bacaan niat sholat ghaib. detikers bisa cek bacaan lengkapnya di sini ya.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak yang Jadi Wakil Menteri Haji dan Umrah
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza