Su'ul khatimah atau meninggal dalam keadaan buruk bisa disebabkan oleh sejumlah hal. Salah satunya cinta dunia.
Disebutkan Kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, segala amal manusia ditentukan baik-buruknya oleh apa yang ia perbuat di akhir hayat. Ada banyak hadits dan berita yang menyebut tentang akhir hidup yang buruk. Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya seseorang yang sudah sekian lama melakukan amal-amal ahli surga, (mungkin saja) tiba-tiba mengakhirinya dengan perbuatan ahli neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang sudah sekian lama melakukan perbuatan-perbuatan ahli neraka, tiba-tiba dia mengakhirinya dengan amalan ahli surga." (HR Muslim dan dinilai shahih)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tanda-tanda Su'ul Khatimah sebelum Kematian |
Dalam Shahih Al Bukhari juga disebutkan hadits serupa. Dari Sahal bin Sa'ad, Nabi SAW bersabda,
"Sesungguhnya benar-benar ada seseorang melakukan perbuatan ahli neraka, padahal dia sebenarnya termasuk ahli surga. Dan sesungguhnya benar-benar ada yang melakukan amal ahli surga, padahal dia sebenarnya termasuk ahli neraka. Sesungguhnya amal-amal itu (bergantung) pada akhirnya." (HR Bukhari dan dinilai shahih)
Penyebab Su'ul Khatimah
Ada banyak hal yang membuat seseorang meninggal dalam keadaan buruk. Mahmud Al-Mishri Abu Ammar dalam Kitab Rihlah Ila Ad-Dar Al-Akhirah menyebutkan sejumlah hal yang menjadi penyebab su'ul khatimah. Berikut delapan di antaranya.
1. Ragu-ragu, Ingkar, dan Beribadah dengan Bid'ah
Salah satu penyebab su'ul khatimah adalah ragu-ragu, ingkar, dan beribadah dengan bid'ah. Mahmud Al-Mishri Abu Ammar menjelaskan, orang yang termasuk golongan ini berkeyakinan bahwa Dzat Allah, sifat-Nya, dan perbuatan-Nya bertentangan dengan kebenaran. Keyakinan ini salah satunya dipicu oleh taklid atau pendapat yang batil.
2. Menunda-nunda Tobat
Di antara sebab su'ul khatimah yang terpenting adalah menunda tobat. Hal ini menyebabkan seorang hamba terus tenggelam dalam hawa nafsu dan syubhat. Mahmud Al-Mishri Abu Ammar menjelaskan, telah banyak orang yang binasa akibat menunda-nunda tobat sampai datang Malaikat Maut ketika mereka tenggelam dalam dosa dan kemaksiatan.
Allah SWT berfirman,
حَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ ٩٩ لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّا ۗاِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ ١٠٠
Artinya: "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan." Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan." (QS Al Mu'minun: 99-100)
3. Tidak Istikamah Melakukan Ketaatan
Tidak istikamah dalam melakukan ketaatan juga termasuk salah satu penyebab su'ul khatimah. Mahmud Al-Mishri Abu Ammar mengatakan, ahli istikamah dalam melakukan ketaatan adalah orang yang diteguhkan oleh Allah SWT di dunia dan akhirat dan diberi kabar gembira berupa surga oleh malaikat yang turun menjelang ajalnya.
4. Terlalu Panjang Angan-angan
Su'ul khatimah juga bisa disebabkan karena terlalu panjang angan-angan. Biasanya, orang yang panjang angan-angan cenderung kepada syahwat dan kesenangan dunia. Mahmud Al-Mishri Abu Ammar menjelaskan, hakikat angan-angan adalah keinginan terhadap dunia, mencintainya, dan berpaling dari akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Awal umat ini menjadi baik dengan zuhud dan keyakinan, sedang akhir umat ini dimusnahkan oleh kebakhilan dan angan-angan." (HR Ahmad, Ath-Thabrani, dan Al Baihaqi. Al-Albani mengatakannya hasan dalam Shahih Al-Jami')
Ada sebuah riwayat yang berisi nasihat dari Rasulullah SAW agar tidak panjang angan-angan. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, dia mengatakan Rasulullah SAW memegang pundaknya seraya bersabda, "Jadilah kamu di dunia seakan-akan kamu orang asing atau perantau yang menumpang lewat.
Ibnu Umar RA mengatakan, "Jika kamu melewati sore jangan menunggu waktu pagi, dan jika kamu melewati pagi jangan menunggu waktu sore. Pergunakan kesehatanmu untuk masa sakitmu dan hidupmu untuk kematianmu."
5. Cinta Dunia
Cinta dunia juga menyebabkan seseorang meninggal su'ul khatimah. Cinta dunia yang dimaksud dalam hal ini adalah apabila manusia telah merasa senang terhadap dunia, kesenangan birahi, hiburan dan pernak-perniknya, maka hatinya akan terasa berat untuk berpisah darinya. Hal ini menyebabkan hatinya tidak mau memikirkan tentang kematian.
Mahmud Al-Mishri Abu Ammar menjelaskan, pecinta dunia akan mendapatkan siksa yang paling pedih. Orang yang termasuk golongan ini akan disiksa dalam tiga fase, yakni di disiksa di dunia dengan usaha, disiksa di alam barzakh karena kehilangan dunia dan rugi karenanya, dan disiksa pada hari pertemuan dengan Tuhannya.
Allah SWT berfirman,
فَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ ٥٥
Artinya: "(Oleh karena itu,) janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya Allah hendak menyiksa mereka dengan itu dalam kehidupan dunia dan kelak nyawa mereka keluar dengan susah payah, sedangkan mereka dalam keadaan kafir." (QS At Taubah: 55)
6. Bergaul dengan Orang-orang yang Berperangai Buruk
Penyebab su'ul khatimah lainnya adalah bergaul dengan orang-orang yang berperangai buruk. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Seseorang itu atas gama (adat dan kebiasaan) temannya, maka hendaklah setiap orang dari kalian melihat siapa yang dijadikan teman." (HR At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Al-Albani men-shahihkannya dalam Shahih Al-Jami')
7. Batin Menyalahi Zhahir
Menampakkan kesalehan di depan orang, namun melepas kekang syahwat dan kesenangan dunia dan memerangi Allah SWT dengan dosa dan kemaksiatan ketika sendiri juga bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia dalam keadaan buruk.
Allah SWT berfirman,
يَّسْتَخْفُوْنَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُوْنَ مِنَ اللّٰهِ وَهُوَ مَعَهُمْ اِذْ يُبَيِّتُوْنَ مَا لَا يَرْضٰى مِنَ الْقَوْلِ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطًا ١٠٨
Artinya: "Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi tidak dapat bersembunyi dari Allah. Dia bersama (mengawasi) mereka ketika pada malam hari mereka menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridai-Nya. Allah Maha Meliputi apa yang mereka kerjakan." (QS An Nisa': 108)
8. Hati Terkait dengan Selain Allah
Mahmud Al-Mishri Abu Ammar mengatakan, barang siapa yang menyandarkan hatinya dengan selain Allah SWT tandanya ia akan mengalami su'ul khatimah. Sebab, menurutnya, kehidupan hati berkaitan dengan Allah SWT dan kesengsaraan hati terjadi ketika si empunya berpaling dari mengingat Allah SWT.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama
Benarkah Arab Saudi Tidak Merayakan Maulid Nabi? Simak Faktanya