Muhammad Abdul Qadir Abu Faris dalam buku Menyucikan Jiwa atau Tazkiyatun Nafs mengemukakan bila Al-Qur'an benar firman Allah SWT yang tidak tercampur hawa nafsu serta tak menciptakan penolakan.
Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi kalam Allah SWT dan diwahyukan kepada Nabi SAW sebagai pedoman ajaran agama Islam. Al-Qur'an juga dikatakan sebagai mukjizat terbesar Rasulullah SAW yang sampai saat ini bisa dirasakan oleh seluruh kaum muslim.
Terpeliharanya Al-Qur'an yang hingga sekarang masih dapat ditemukan adalah berkat Allah SWT. Di mana Dia menjaga kemurnian Al-Qur'an dengan mengizinkan para hamba untuk menghafalnya, sehingga keaslian Al-Qur'an tetap lestari. Sebagaimana pernyataan Allah SWT dalam Surat Al-Hijr ayat 9:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Arab Latin: Innā naḥnu nazzalnaż-żikra wa innā lahụ laḥāfiẓụn
Artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
Membaca Al-Qur'an dengan Tartil
Selain menghafal, cara lain yang bisa dilakukan untuk memelihara kesucian Al-Qur'an adalah dengan rajin membacanya. Adapun Allah SWT dan Nabi SAW juga memerintahkan kepada kaum muslim untuk melafalkan Al-Qur'an.
Tetapi dalam membaca ayat-ayat Al-Qur'an, tidak sama dengan mengucapkan kalimat bahasa Arab biasanya. Karena ini adalah kalam Allah SWT, seorang muslim hendaklah melafalkannya dengan tartil. Sesuai perintah-Nya dalam Surat Al-Muzzammil ayat 4:
وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Arab Latin: wa rattilil-qur`āna tartīlā
Artinya: Bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.
Dalam buku Menyucikan Jiwa dijelaskan apa yang dimaksud dengan tartil, yakni benar dalam pelafalannya, pelan-pelan dan tidak terburu-buru, serta berdasarkan pada tajwidnya.
Disyariatkan untuk tartil dalam membaca Al-Qur'an supaya pembaca dan pendengarnya bisa menangkap makna yang terkandung dan masuk ke dalam hati mereka. Juga bagi para penghafalnya, mengucapkan dengan tartil agar mampu memantapkan hafalan.
Manfaat Membaca Al-Qur'an
Menukil dari buku Menyucikan Jiwa, dan buku Rahasia Alam Malaikat, Jin dan Setan karya Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, ada sejumlah hikmah bagi seseorang yang membaca Al-Qur'an, di antaranya:
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Lantaran terhitung ibadah, maka Al-Qur'an mampu membuat pembacanya lebih dengan dengan sang pencipta. Nabi SAW bersabda, "Seorang hamba tidaklah mendekatkan diri kepada Allah (menyamai) seperti apa yang keluar darinya, yakni Al-Qur'an." (HR Tirmidzi)
Riwayat dari Ibnu Abbas dalam kitab At-Taaj Al-Jaami' lil Ushul menyebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya, 'Wahai Rasulullah! Amal apa yang paling dicintai Allah?' Nabi SAW menjawab, "Al-hal dan al-murtahil," Orang itu bertanya lagi, 'Apa itu Al-hal dan al-murtahil?' Beliau menjawab, "Orang yang membaca Al-Qur'an dari awal sampai akhir, setiap kali selesai ia mulai lagi dari awal."
2. Obat penyakit hati dan pikiran
Al-Qur'an akan menghilangkan segala yang ditanamkan oleh setan dalam jiwa seseorang, seperti kecemasan, khawatir, was-was, serta niat buruk. Dengan membacanya, akan mengusir benih-benih penyakit dan membersihkan hati dan pikiran.
3. Al-Qur'an adalah sumber petunjuk
Di dalamnya terkandung berbagai ilmu serta pengetahuan, baik tentang keagamaan juga umum. Pembaca Al-Qur'an dapat menambah wawasan mereka lebih luas bila senantiasa melafalkannya.
4. Pembaca Al-Qur'an diutamakan dari lainnya
Bacaan, pemahaman dan hafalan Al-Qur'an seseorang menjadi tolok ukur keutamaan oleh Nabi SAW. Di mana beliau mengukur keistimewaan para syuhada melalui hafalan Al-Qur'annya.
Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah SAW mengumpulkan dua orang lelaki yang terbunuh di Perang Uhud dalam satu pakaian. Lalu beliau bertanya, "Mana di antara keduanya yang lebih banyak menghafal Al-Qur`an?" Ketika beliau ditunjukkan pada seseorang, maka beliau mendahulukan dalam liang lahat dan bersabda, "Aku menjadi saksi atas mereka pada hari Kiamat." (HR Bukhari)
5. Memberi syafaat bagi pembacanya
Nabi SAW menuturkan, "Al-Qur'an adalah pemberi syafaat yang dikabulkan syafaatnya dan penunjuk jalan yang bisa dipercaya. Siapa yang menjadikannya sebagai imamnya, maka Al-Qur'an akan menuntunnya ke surga." (HR Ibnu Hibban, Baihaqi & Thabrani)
Abu Hurairah juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Al-Qur`an didatangkan pada hari kiamat dan ia berkata,'Wahai Tuhan, hiasilah dia (orang yang membaca Al-Qur`an).' Lalu dipakaikan padanya mahkota kemuliaan. Lalu Al-Qur'an berkata, 'Wahai Tuhan tambahi dia.' Lalu dipakaikan padanya hiasan kemuliaan. Lalu Al-Qur'an berkata, 'Wahai Tuhan, ridhailah dia.' Lalu dia dirihai. Lantas dikatakan padanya,"Bacalah dan naiklah, dan setiap satu ayat ia tambah satu kebaikan." (HR Tirmidzi)
Simak Video "Massa Aksi Bela Al-Qur'an Ancam Demo Tiap Jumat, Jika..."
[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Satu Malam di Bulan Ramadan yang Lebih Mulia dari 1000 Bulan
Cara Membalas Ucapan Salam kepada Muslim dan Non Muslim, Jangan Keliru Ya!
Ciri-ciri Orang Munafik, Dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits