Bos Maktour Bicara Soal Inisial FHM yang Dicegah KPK ke Luar Negeri di Kasus Kuota Haji

Bos Maktour Bicara Soal Inisial FHM yang Dicegah KPK ke Luar Negeri di Kasus Kuota Haji

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 12 Agu 2025 13:43 WIB
Fuad Hasan Masyhur (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Foto: Bos travel Maktour, Fuad Hasan Masyhur (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan telah mengeluarkan surat pencegahan ke luar negeri untuk sejumlah pihak terkait dugaan korupsi kuota haji 2024. Selain eks Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, salah satu nama yang beredar adalah FHM.

Penyebutan inisial 'FHM' dalam kasus ini diduga mengarah pada pimpinan travel Maktour, Fuad Hasan Masyhur. Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Fuad angkat bicara.

"Saya belum tahu (itu saya atau bukan), tapi kalau inisial itu bisa saja mendekati saya," kata Fuad Hasan Masyhur saat dihubungi detikcom, Selasa (12/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika memang benar dirinya yang dicegah KPK untuk pergi keluar negeri, Fuad siap mematuhi aturan tersebut. Hal ini demi membantu lembaga antirasuah itu memecahkan kasus dugaan korupsi kuota haji 2024.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, Maktour merupakan salah satu penyelenggara haji khusus di Indonesia yang cukup besar.

"Dan juga saya kan sebagai penyelenggara haji, iya kan? Jadi apapun semua yang dilakukan oleh KPK, insyaallah karena tujuannya untuk baik, untuk pemberantasan, itu sudah merupakan komitmen kita bersama," ungkap Fuad.

Belum Terima Pemberitahuan Resmi

Fuad mengaku belum menerima pemberitahuan resmi dari KPK mengenai pencegahan tersebut. Ia juga menuturkan, saat pengumuman kasus itu dirinya tidak berada di Jakarta.

"Saya belum bisa bilang ini karena kebetulan mungkin kemarin diumumkan saya tidak ada di Jakarta. Ya, karena di rumah juga sampai saat sekarang belum ada," ujarnya.

Meskipun demikian, Fuad menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pihak berwajib jika dibutuhkan. Ia menekankan bahwa sebagai penyelenggara haji, pihaknya akan selalu kooperatif.

"Sebagai anak bangsa yang taat, kami dari penyelenggara haji siap membantu memberikan informasi," tegasnya.

Fuad juga meyakini bahwa para penyelenggara haji lainnya memiliki integritas tinggi. Menurutnya, pekerjaan ini adalah bagian dari ibadah, sehingga mustahil ada pihak yang melakukan hal-hal tidak semestinya.

"Karena perjalanan pekerjaan ini adalah pekerjaan ibadah. Tidak mungkin kawan-kawan semua penyelenggara haji membuat hal-hal yang tidak semestinya. Itu keyakinan kami, ya? Insyaallah," ungkapnya.

Fuad juga memilih untuk berprasangka baik terhadap proses yang sedang berjalan. Ia berharap kasus ini dapat mengungkap kebenaran dan berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

"Jadi kita belum tahu apa sesungguhnya yang terjadi, kita berprasangka baik saja, ya? Untuk pemberantasan," pungkasnya.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads