Penyanyi Afgansyah Reza (36) atau yang dikenal dengan nama Afgan secara terbuka menceritakan perjalanan spiritualnya yang sempat mengalami kekosongan batin. Afgan mengaku ada satu momen yang membuatnya tergerak untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, hingga akhirnya memutuskan diri untuk berhaji.
"Waktu itu kayaknya umur 20-an akhir deh, dan itu hidup gue penuh dengan tanda tanya yang kayaknya gue lost aja," ungkap Afgan dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (12/8/2025). detikHikmah telah mendapatkan izin dari Daniel Mananta untuk mengutip podcastnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kariernya sukses dan dikelilingi orang-orang terdekat yang menyayanginya, Afgan mengaku ada perasaan "kosong" yang sulit dijelaskan. Ia mencoba berbagai cara, termasuk terapi dan konsultasi psikolog, namun perasaan tersebut tak kunjung hilang.
"Ada kekosongan, ada sesuatu yang gue enggak bisa jelaskan," tutur Afgan.
Afgan merasa kehilangan arah, meskipun ia rutin beribadah. Ia sadar, koneksinya dengan Tuhan tidak terjalin dalam karena terlalu fokus mengejar urusan dunia. Bahkan ia sempat mengabaikan tanda-tanda hidayah yang diberikan oleh Allah SWT.
"Gue nggak memperhatikan dengan apa yang mungkin Tuhan mau kasih tanda ke gue. Gue beribadah tetap, tapi koneksinya belum terlalu kebangun ya, karena terlalu banyak gangguan dari hal-hal duniawi," papar Afgan.
Afgan menyadari bahwa kekosongan itu muncul karena tingginya ego yang terbentuk dari sorotan publik di industri hiburan. Ia merasa ego itu membuatnya menganggap semua yang dialaminya adalah normal.
"Kalau lu hidup di industri hiburan, pasti lu punya ego yang tinggi gitu. Karena lu biasa dicintai orang-orang. 'Aduh, gue ngefans banget sama lu'. Pasti ada ego yang membuat lu enggak nyadar," paparnya.
Ego tersebut, menurut Afgan, telah menciptakan masalah dalam hidupnya, terutama dalam hubungan personal. Ia merasa kerap membuat kesalahan dan terjebak dalam pola yang sama berulang kali.
"Gue mengacaukan banyak hal dalam hidup gue. Hubungan. Gue mengacaukan banyak hubungan. Gue mengacaukan banyak orang. Gue mengacaukan diri gue juga," kata pelantun lagu "Terima Kasih Cinta" itu.
Titik balik dalam hidup Afgan datang dari sebuah kejadian yang ia sebut sebagai "wake up call" dari Tuhan. Peristiwa itu tidak bisa ia ceritakan secara detail, namun dampaknya begitu besar.
Kejadian itu seolah meruntuhkan semua egonya dan menyadarkannya bahwa ia hanyalah seorang hamba yang lemah.
"Ada satu kejadian yang gue enggak terlalu bisa bagikan. Tapi itu semacam wake up call dari Tuhan, dari Allah ke gue. Untuk kayak... diruntuhin semua ego lo. Bahwa lo lemah. Lo hanya hamba yang lemah," tuturnya.
Peristiwa itu membuat Afgan menyadari bahwa ia tidak bisa mengandalkan diri sendiri sepenuhnya. Ia menyadari pentingnya memiliki iman dan berserah diri kepada Allah SWT.
"Itu yang gue rasakan di umur 35 kemarin yang benar-benar ngeruntuhin ego gue. Kayak selama ini... ya gue adalah... dikontrol dengan ego gue sendiri," tambahnya.
Belajar Agama untuk Meruntuhkan Ego
Setelah kejadian itu, Afgan mulai serius mendalami agama Islam. Ia mulai bertanya kepada banyak orang, sebelum akhirnya memutuskan untuk berangkat haji.
"Poin utama belajar agama adalah... untuk lo runtuhin semua ego lo," tegasnya.
Menurut Afgan, esensi dari beragama adalah menyingkirkan ego dan sepenuhnya berserah kepada kehendak Tuhan, yang lebih tahu apa yang terbaik untuk dirinya.
"Lo harus percaya. Have faith. Dan lo harus mengakui bahwa... ya lo ini... hanya seorang manusia yang lemah. Yang enggak tahu apa-apa. You don't know what's good for you," imbuh Afgan.
Afgan kini menjalani proses reformasi diri. Ia menyukai konsep "kelahiran kembali" atau "rebirth" yang ia rasakan setelah egonya runtuh. Momen berangkat haji pun menjadi bagian dari prosesnya untuk memulai dari nol lagi.
"Akhirnya gue berangkat haji modal nekat, sendiri, tahun ini. Tapi gue ngerasa benar-benar jadi tamu Allah di trip ini," tukasnya.
(hnh/inf)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan