4 Mukjizat Nabi Idris AS, Orang Pertama yang Menulis dengan Pena

4 Mukjizat Nabi Idris AS, Orang Pertama yang Menulis dengan Pena

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Minggu, 08 Jan 2023 08:30 WIB
Nabi Idris
Ilustrasi mukjizat Nabi Idris AS. Foto: Mindra Purnomo
Jakarta - Nabi Idris AS termasuk salah satu nabi dan rasul yang memiliki mukjizat atau kejadian luar biasa. Mukjizat Nabi Idris AS ini diceritakan oleh sejumlah ulama tafsir dengan mengacu Al-Qur'an dan hadits.

Ibnu Katsir dalam buku Kisah Para Nabi atau Qashash Al-Anbiyaa menyebutkan bila Idris AS adalah keturunan Nabi Adam AS yang pertama kali dianugerahi risalah kenabian, setelah Adam AS dan Syits AS. Ia sempat hidup bersama buyutnya itu selama 380 tahun.

Idris AS disebut juga sebagai orang pertama yang membicarakan mengenai tafsir dan hukum. Kemudian umatnya memberi julukan padanya sebagai 'Harmas al-Haramisah' artinya singa dari segala singa. Namun kaumnya malah mendustakannya dan tidak mengakuinya sebagai utusan Allah SWT.

Mukjizat Nabi Idris AS

Masih dalam Qashash Al-Anbiyaa, Ibnu Katsir menyebut sejumlah mukjizat Nabi Idris AS. Berikut di antaranya:

1. Orang yang Pertama Kali Menulis dengan Pena

Ibnu Ishaq menjelaskan bahwa Idris AS merupakan orang yang dinyatakan dalam hadits dari Muawiyah bin al-Hakam as-Sulami ketika Rasulullah ditanya mengenai penulisan dengan batu kerikil. Nabi SAW berkata:

"Idris adalah nabi yang menulis dengannya. Siapa yang mengikuti jejak tulisannya maka demikian itulah tulisannya." (HR Ahmad)

2. Diangkat ke Langit Keempat

Allah SWT berfirman dalam surah Maryam ayat 57,

وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا

Arab Latin: Wa rafa'nāhu makānan 'aliyyā

Artinya: "Kami telah mengangkatnya ke tempat (martabat) yang tinggi."

Ibnu Katsir menjelaskan, ayat tersebut menjelaskan tentang ketinggian martabat Nabi Idris AS. Hal ini turut disebutkan dalam Ash-Shahihain tentang hadits Isra Miraj, bahwasannya Rasulullah SAW pernah bertemu dengan Nabi Idris AS di langit keempat.

3. Nabi Idris AS Wafat di Langit Keempat

Masih mengenai surah Maryam ayat 57, Ibnu Abi Najih berkata, "Idris AS diangkat (ke langit) dalam keadaan belum wafat sebagaimana halnya pengangkatan Isa AS (ke langit)."

Hal ini sesuai riwayat dari Ibnu Jarir, ia berkata, 'Ibnu Abbas pernah bertanya kepada Ka'ab yang saat itu aku bersama mereka. Ibnu Abbas bertanya kepada Ka'ab: "Apa makna firman Allah kepada Idris AS: 'Dan kami telah mengangkatnya ke tempat (martabat) yang tinggi?'"

Ka'ab menjawab: "Allah telah memberi wahyu kepada Idris AS (dengan firman-Nya): 'Sesungguhnya, Aku telah mengangkatmu setiap hari seperti amal seluruh anak- anak keturunan Adam dan Aku menyukai untuk menambah amalmu itu.' Selanjutnya, seorang temannya dari kalangan malaikat menemui beliau (Nabi Idris) seraya berkata: 'Sesungguhnya, Allah telah mewahyukan kepadaku begini dan begini.' Beliau lalu berbicara kepada malaikat maut sehingga amal beliau semakin bertambah banyak. Setelah itu, malaikat membawa beliau di antara kedua sayapnya. Selanjutnya, malaikat naik bersama beliau ke langit. Setelah sampai di langit keempat, malaikat itu disambut oleh malaikat maut. Selanjutnya, malaikat itu memberitahukan kepada malaikat maut yang telah ia bicarakan dengan Idris AS. Malaikat maut bertanya: 'Manakah Idris AS?' Malaikat itu menjawab: 'Ada di belakang punggungku.' Malaikat maut berkata: 'Sungguh sangat menakjubkan. Aku diutus (menemui Idris untuk mencabut nyawanya) lalu difirmankan kepadaku: 'Cabutlah nyawa Idris di langit keempat.' Aku menjawab: 'Bagaimana mungkin aku mencabut nyawanya sementara aku berada di langit keempat dan Idris berada di bumi'?' Setelah itu, malaikat maut mencabut nyawa Nabi Idris di sana (langit keempat)."

Ibnu Katsir menjelaskan, Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan hadits serupa ketika menafsirkan ayat tersebut. Disebutkan, Nabi Idris AS berkata kepada malaikat (yang akan membawanya) itu, "Tanyakan kepada malaikat maut, berapa lagi sisa umurku?"

Malaikat itu pun bertanya kepada malaikat maut yang sudah ada bersamanya, "Berapa lagi sisa umurnya?" Malaikat maut menjawab, "Aku tidak tahu sebelum aku melihatnya dulu."

Malaikat maut lalu melihat (catatan umur), kemudian berkata, "Engkau barusan menanyakan kepadaku tentang sisa umur seseorang. Sesungguhnya, umurnya yang tersisa tidak lebih dari sekejap mata lagi."

Selanjutnya, malaikat itu melihat ke bawah sayapnya, yaitu tempat di mana Idris berada. Ternyata, Idris telah dicabut nyawanya sementara ia sama sekali tidak merasakannya.

Ibnu Katsir mengatakan bahwa riwayat di atas merupakan kisah israiliyat (cerita yang dibawa orang Yahudi yang masuk Islam) dan ada bagian kisah yang ditolak kebenarannya. Sementara ada pendapat lain yang meyakini bahwa Nabi Idris AS masih hidup hingga kini. Wallahu a'lam.

4. Menerima Suhuf dari Allah SWT

Dalam hadits Rasulullah dikatakan bila Nabi Idris AS merupakan salah satu nabi penerima suhuf. Adapun arti suhuf mengutip buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah oleh Idik Saeful Bahri, yakni wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul dalam bentuk lembaran-lembaran yang tidak sempurna.

Dari Abu Dzar, ia bertanya kepada Nabi SAW: 'Berapa jumlah kitab yang telah Allah turunkan?' Rasulullah bersabda:

مِائَةُ كِتَابٍ وَأَرْبَعَةُ كُتُبٍ أُنْزِلَ عَلَى شِيثٍ خَمْسُونَ صَحِيفَةً وَأُنْزِلَ عَلَى أَخْنُوخَ ثَلَاثُونَ صَحِيفَةً وَأُنْزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَشَرُ صَحَائِفَ وَأُنْزِلَ عَلَى مُوسَى قَبْلَ التَّوْرَاةِ عَشَرُ صَحَائِفَ وَأُنْزِلَ التَّوْرَاةُ والإنجيل والزبور والقرآ

Artinya: "Ada seratus empat kitab. Diturunkan kepada Nabi Syits lima puluh suhuf, diturunkan kepada Nabi Idris tiga puluh suhuf, diturunkan kepada Nabi Ibrahim sepuluh suhuf, diturunkan kepada Nabi Musa sebelum Taurat, sepuluh suhuf. Allah juga menurunkan Taurat, Injil, dan Al-Qur'an." (HR Ibnu Hibban)

Simak Video "Jual Parsel Buah-buahan, Pedagang Lumajang Raih Untung 10 Kali Lipat"
[Gambas:Video 20detik]
(kri/kri)