Nabi Idris dianugerahi berbagai mukjizat oleh Allah SWT, salah satunya ia pernah merasakan meninggal dunia namun kembali dihidupkan lagi. Bagaimana kisahnya?
Mengutip buku Menengok Kisah 25 Nabi dan Rasul oleh Ahmad Fatih, S.Pd., Nabi Idris pernah didatangi Malaikat Izroil yang datang bertamu selama beberapa hari. Kemudian Nabi Idris penasaran dengan rasanya sakaratul maut.
Baca juga: Sosok Nabi yang Pertama Kali Bisa Baca Tulis |
Dikisahkan, pada suatu malam Nabi ldris kedatangan tamu seorang pria. Dia membawa sangat banyak buah-buahan. Nabi ldris tidak sadar, pria tersebut adalah Malaikat lzroil yang menyamar sebagai manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nabi ldris kemudian menawarkan makanan itu kepada Malaikat Izroil, namun ditolak. Pada akhirnya, mereka berbincang-bincang dan berjalan-jalan melihat pemandangan sekitar.
Setelah empat hari bersama dan sudah cukup akrab, Nabi ldris mulai curiga dengan sang tamu. Sebab, tamu itu sama sekali tidak menyentuh makanan yang disuguhkan.
Nabi ldris lantas mengajukan pertanyaan karena diliputi rasa penasaran.
"Sebenarnya siapa kamu?" tanya Nabi ldris.
"Maaf Ya Nabi Allah. Aku sebenarnya adalah Malaikat lzroil" jawab sang malaikat.
Tentu saja Nabi ldris terkejut mendengarnya, sebab Malaikat Izroil bertugas mencabut nyawa manusia.
"Kau sudah empat hari bersamaku. Apakah kau sedang bertugas untuk mencabut nyawa makhluk di dunia ini?"
"Wahai ldris, selama empat hari ini memang banyak sekali nyawa yang telah ku cabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku. Kuambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap makanan."
"Lantas apa maksud kedatanganmu kemari? Apakah kau ingin mencabut nyawaku?"
Malaikat lzroil menggeleng. "Tidak, Ya ldris. Kedatanganku memang untuk mengunjungimu karena saya rindu dan Allah telah memberikan izin."
Nabi Idris Merasakan Sakaratul Maut
Nabi ldris kemudian membuat satu permintaan. Dia ingin Malaikat lzroil mencabut nyawanya, kemudian menghidupkannya kembali. Nabi ldris penasaran dengan rasa sakaratul maut yang konon sangat dahysat sakitnya.
Namun, permintaan itu tidak segera dituruti oleh Malaikat lzroil. Sebab, segala hal yang dia lakukan hanya atas perintah Allah SWT.
"Saya tidak mencabut nyawa seseorang selain atas izin Allah," kata Malaikat Izroil.
Namun, Allah SWT pada akhirnya mengabulkan permintaan Nabi ldris. Seketika, Malaikat Izroil pun mencabut nyawa Nabi ldris. Melihat sahabatnya kesakitan sedemikian rupa, Malaikat Izroil menangis.
Setelah mati, Allah menghidupkan kembali Nabi ldris. Nabi ldris lantas menangis sejadi-jadinya. Dia tidak bisa membayangkan apabila manusia-manusia lain mengalami sakaratul maut yang terasa sakit seperti dirinya.
Rasanya sungguh dahsyat, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Nabi ldris pun merasa tidak tega apabila ada umatnya yang harus merasakan sengsara di ujung hidup dan mati.
Dahsyatnya sakaratul maut telah digambarkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Salah satunya dalam surat Al-An'am ayat 93:
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِىَ إِلَىَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَىْءٌ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِى غَمَرَٰتِ ٱلْمَوْتِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا۟ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ ۖ ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ ٱلْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَٰتِهِۦ تَسْتَكْبِرُونَ
Arab-Latin: Wa man aẓlamu mim maniftarā 'alallāhi każiban au qāla ụḥiya ilayya wa lam yụḥa ilaihi syai`uw wa mang qāla sa`unzilu miṡla mā anzalallāh, walau tarā iżiẓ-ẓālimụna fī gamarātil-mauti wal-malā`ikatu bāsiṭū aidīhim, akhrijū anfusakum, al-yauma tujzauna 'ażābal-hụni bimā kuntum taqụlụna 'alallāhi gairal-ḥaqqi wa kuntum 'an āyātihī tastakbirụn
Artinya: Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Iran-Israel Memanas, PBNU Minta Kekuatan Besar Dunia Tak Ikut Campur