Begini Arah Kiblat bagi Orang yang Salat di dalam Kendaraan

Begini Arah Kiblat bagi Orang yang Salat di dalam Kendaraan

Cicin Yulianti - detikHikmah
Minggu, 25 Des 2022 15:30 WIB
Family goes to home village to celebrate Eid Mubarak. Vector illustration in a flat style
Arah kiblat bagi orang yang salat di dalam kendaraan. Foto: Getty Images/iStockphoto/FANDSrabutan
Jakarta -

Dalam melaksanakan salat, arah kiblat menjadi salah satu hal yang menentukan sah atau tidaknya salat tersebut.

Perintah untuk salat menghadap kiblat disebutkan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Khallad bin Rafi':

إِذا قمتَ إِلى الصلاة فأسبغ الوضوء، ثمَّ استقبِل القبلة فكبِّر

Artinya: "Jika kamu hendak salat sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke arah kiblat." (HR. Muslim. Bukhari juga meriwayatkan hal serupa.)

Khalilurrahman Al-Mahfani dan Abdurrahim Hamdi dalam Buku Kitab Lengkap Panduan Shalat menjelaskan bahwa menghadap kiblat dalam salat berarti menghadap Kakbah yang terletak di Makkah. Apabila tidak melihatnya, maka harus menghadap ke arah Kakbah tersebut.

Lalu bagaimana kita menentukan arah kiblat saat sedang berada di atas kendaraan?

Dalam buku Masjid dan Perwakafan yang diterbitkan oleh Tafakur disebutkan ketika tidak dapat turun dari kendaraan itu, baik karena kendaraan melaju atau tidak dapat dihentikan sesuai dengan keinginan kita. Misalnya saja seperti pesawat terbang, perahu, kendaraan umum dan kendaraan darat di atas genangan air.

"Dalam keadaan demikian dibenarkan salat wajib di atas kendaraan dan tentunya menghadap ke arah yang sesuai dengan arah kendaraan itu. Hanya saja menghadap kiblat tetap diusahakan bila memungkinkan," tulis buku tersebut.

Hal tersebut disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW ditanya oleh seorang sahabatnya, "Bagaimana cara saya salat di atas perahu (kapal)?" Beliau bersabda, "Salatlah di dalam perahu itu dengan berdiri, kecuali kamu takut tenggelam." (HR. Ad-Daruquthi)


Tata Cara Salat Ketika Berkendaraan

Ada beberapa tata cara yang dapat dilakukan ketika sedang berkendaraan. Mengutip Buku Ajar: Pendidikan Agama Islam oleh Dodi Ilham Mustaring, berikut adalah tata caranya:

1. Salat dalam kendaraan bisa dilakukan dengan cara duduk di atas kendaraan

2. Rukuk dan sujud dapat dilakukan seperti layaknya salat orang yang sedang sakit

3. Jika arah kiblat diketahui, maka takbiratul ihram dilakukan dengan posisi badan dan kedua tangan dihadapkan ke arah kiblat. Selanjutnya dapat mengikuti arah kendaraan itu berlaku.

4. Apabila arah kiblat tidak diketahui, maka salat dapat menghadap ke arah mana saja.

Selain itu, cara salat dalam kendaraan ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW di mana beliau memajukan kendaraannya ke depan dan melakukan salat dengan cara membungkuk dengan bungkuknya sujud lebih rendah daripada rukuk. (HR. Ahmad, Nasa'i, Daruqutuni, dan Tirmizi)

Cara Bersuci di dalam Kendaraan

Jika ketika berkendaraan tidak terdapat air untuk berwudhu, maka bersuci dapat dilakukan dengan cara tayamum. Tayamum dapat dilakukan menggunakan debu yang terlihat dan bukan merupakan debu yang bersifat mikroskopis.

Namun jika dalam kendaraan masih terdapat air atau kamar mandi, maka dianjurkan untuk tetap berwudhu. Anjuran ini dapat dilakukan dengan kondisi persediaan air di dalam kendaraan tersedia banyak sehingga dengan menggunakannya tidak menyebabkan kesulitan air bagi penumpang lainnya.

Hal tersebut dapat ditemui dalam perjalanan menggunakan kapal laut. Dalam kapal laut, jumlah air terdapat banyak sehingga bisa tetap melakukan wudhu karena terpakainya air tidak menimbulkan kekurangan persediaan.

Adapun cara alternatif lain untuk bersuci ketika tengah berada dalam perjalanan darat adalah dengan mencari mushola dan melakukan wudhu dengan tepat.

Itulah beberapa panduan salat dan arah kiblat ketika sedang berada di dalam kendaraan. Semoga bermanfaat ya detikers.




(lus/lus)

Hide Ads