Tanda Kiamat Dicabutnya Keberkahan Waktu, Ini Haditsnya

Tanda Kiamat Dicabutnya Keberkahan Waktu, Ini Haditsnya

Kristina - detikHikmah
Minggu, 25 Des 2022 06:30 WIB
Hand holds a clock on the background of space and numerology
Ilustrasi tanda kiamat dicabutnya keberkahan waktu. Foto: Getty Images/iStockphoto/Dzhulbee
Jakarta - Rasulullah SAW telah mengabarkan sejumlah tanda-tanda kiamat melalui hadits yang diriwayatkan para sahabat. Salah satunya dicabutnya keberkahan waktu.

Disebutkan dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Ibnu Katsir, menjelang datangnya kiamat, waktu akan terasa lebih singkat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Hasyim dan Abu Kamil yang menuturkan dari Zubair, dari Suhail bin Abi Saleh, dari ayahnya, dari Abu Hurairah yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Kiamat tidak akan terjadi sampai waktu saling berdekatan; satu tahun laksana sebulan, satu bulan bagaikan satu Jumat, satu Jumat seperti satu hari, satu hari laksana satu jam, dan satu jam bagaikan terbakarnya sapu lidi." (HR Ahmad)

Suhail mengklaim bahwa isnad hadits ini sesuai dengan syarat Muslim, sedangkan At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan gharib.

Mahmud Rajab Hamady menjelaskan dalam Kitab Kasyf al-Minan fi 'Alamat as-Sa'ah wa al-Malahim wa al-Fitan, maksud dari dicabutnya keberkahan waktu pada hadits tersebut adalah terasa singkatnya waktu; detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, siang dan malam. Selain itu, hal ini juga bermakna dicabutnya berkah atas segala sesuatu.

"Juga bermakna cepatnya terjadi kejahatan, kerusakan dan sedikitnya orang yang menyebarkan agama sehingga tidak ada lagi orang yang beramar ma'ruf nahi munkar. Dengan kata lain ialah dicabutnya berkah dari segala sesuatu," jelasnya seperti diterjemahkan oleh Ibnu Tirmidzi.

Sementara itu, Imam an-Nawawi menjelaskan, maksud dari dicabutnya keberkahan waktu adalah ibarat satu pekerjaan yang sama dulu dapat selesai dalam waktu satu jam, sekarang baru bisa selesai dalam waktu sehari.

Imam Ahmad turut meriwayatkan dengan isnad jayyid dan kuat dari Muhammad bin Abdillah, dari Kamil, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dunia tidak akan binasa sampai menjadi milik laka' bin laka' (orang zalim putra orang zalim)."

Selain dicabutnya keberkahan waktu, kiamat disebut akan terjadi ketika banyaknya tipu daya, orang jujur yang dianggap dusta dan pendusta yang dianggap jujur, hingga orang bodoh berbicara untuk urusan umat (ar-Ruwaidhah).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Menjelang kiamat ada tahun-tahun penuh tipu daya; orang jujur dianggap dusta, pendusta dianggap jujur; orang terpercaya berkhianat, pengkhianat dipercaya, dan ar-Ruwaidhah berbicara." (HR Ahmad)

Dalam riwayat lain turut disebutkan tanda kiamat, yakni hilangnya akal, Abdullah bin Umar mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya, di antara tanda-tanda kiamat ialah lenyapnya akal dan berkurangnya kesabaran." (HR Ath-Thabrani)


(kri/lus)

Hide Ads