Dalam bahasa Indonesia, kalimat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan bentuknya. Salah satunya yaitu kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah gabungan dua kalimat tunggal atau lebih.
Kalimat majemuk dapat mengandung dua pola kalimat atau klausa, misal S-P + S-P (subjek - predikat) atau S-P-O + S-P-O (subjek - predikat - objek). Kalimat majemuk terbagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing jenis memiliki karakteristik yang berbeda.
Kalimat Majemuk Setara
Mengutip buku Bahasa Indonesia 3, kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya sejajar. Kata penghubung yang umum digunakan dalam kalimat majemuk setara antara lain 'dan', 'atau', dan 'tetapi'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalimat majemuk setara terdiri atas lima kategori:
Kalimat Majemuk Setara Penambahan atau Penjumlahan
Kalimat majemuk setara jenis ini dihubungkan oleh kata 'dan' atau 'serta' jika kedua kalimat tunggalnya atau lebih itu sejalan. Contoh:
- Ibu memasak dan ayah membersihkan halaman.
- Budi pergi ke toko serta ke kebun pada hari ini.
Kalimat Majemuk Setara Pemilihan
Kalimat majemuk setara jenis ini dicirikan dengan penggunaan kata penghubung 'atau', 'baik', atau 'maupun'. Contoh:
- Kamu hendak pergi ke Jakarta atau pergi ke Surabaya?
- Pemerintah perlu meningkatkan mutu pendidikan, baik mutu pendidikan dasar-menengah maupun mutu pendidikan tinggi.
Kalimat Majemuk Setara Perlawanan
Kalimat majemuk setara jenis ini menggunakan kata penghubung 'tetapi', 'namun', 'padahal', atau 'sedangkan'. Contoh:
- Dia terlihat sehat bugar padahal memiliki penyakit kronis.
- Ayahnya selalu memperhatikan anak tertuanya, sedangkan ibunya lebih memperhatikan anak bungsunya.
Kalimat Majemuk Setara Perurutan
Kalimat majemuk setara jenis ini dihubungkan oleh kata 'lalu' atau 'kemudian' yang dikemukakan berurutan. Contoh:
- Upacara serah terima pengurus koperasi telah selesai, lalu ditutup dengan pembacaan doa oleh Pak Ustad.
Kalimat Majemuk Setara Sebab-Akibat
Kalimat majemuk setara jenis ini dicirikan dengan penggunaan kata penghubung 'sebab', 'karena', atau 'akibat'. Contoh:
- Saya tidak ikut pergi karena sakit.
- Pandu tidak masuk kerja hari ini sebab pulang ke kampung halamannya.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang kedudukan klausa-klausanya mengalami perluasan terhadap salah satu, beberapa, atau semua unsurnya sehingga membentuk pola baru.
Pola pokok kalimat berkedudukan sebagai klausa utama, sementara pola hasil perluasan berkedudukan sebagai klausa bawahan.
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
- Gadis kecil yang mengenakan baju merah itu (S[S-P-O]) membaca (P) puisi (O) di atas panggung (K).
- Kakak (S) membaca (P) buku yang menceritakan petualangan si kancil (O[S-P-O]).
- Ibu (S) sedang menyiapkan (P) sarapan (O) ketika petugas pos datang mengantar koran (K[S-P-O]).
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang kedudukan sebagian klausanya sejajar dan sebagian lainnya bertingkat.
Contoh kalimat majemuk campuran:
- Bona (S) sedang membaca (P) dan Boni (S) sedang menulis (P) ketika ibu pulang dari pasar (K[S-P-K]).
(azn/row)