Mengenal Jampe dalam Kehidupan Masyarakat Sunda

Mengenal Jampe dalam Kehidupan Masyarakat Sunda

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Selasa, 19 Nov 2024 05:30 WIB
Rumah Adat Sunda di Kampung Adat Kranggan, Kota Bekasi
Ilustrasi rumah adat (Foto: Agung Pambudhy)
Bandung -

Dalam novel 'Baruang Ka Nu Ngarora" tulisan D.K. Ardiwinata (terbit pertama 1914), dikisahkan tokoh utama Nyi Rapiah mengucapkan jampé-jampé atau jampi agar suaminya, Ujang Kusen reda amarahnya.

Waktu itu, kejadiannya, Ujang Kusen pergi bekerja sementara Nyi Rapiah tinggal di rumah. Namun, ketika Ujang Kusen pulang ada keluarganya yang laporan bahwa Nyi Rapiah keluar dari rumah dan pulang kembali sore dengan kain kebaya yang diikatkan di pinggang, supaya tidak ketahuan habis bepergian.

Mendengar itu, Ujang Kusen marah. Diduga, Nyi Rapiah keluar rumah untuk berjumpa dengan lelaki lain, namanya Aom Kusman. Ujang Kusen dan Nyi Rapiah terlibat pertengkaran. Mereka kemudian saling diam dalam waktu yang lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kocap tercerita, untuk membuat hati Ujang Kusen luluh, Nyi Rapiah duduk lalu membacakan jampé Si Pulet-Puket dan Aji Sabda Kahémengan. Ajaib, Ujang Kusen yang sebelumnya marah dan penuh rasa curiga kepada Nyi Rapiah, lambat laun melupakan kejadian yang membuatnya marah itu. Ujang Kusen kembali berhasrat kepada Nyi Rapiah.

Potret Kepercayaan Masyarakat Sunda

Peristiwa di dalam novel itu merupakan cerminan bahwa dalam pranata sosial masyarakat Sunda, ada kepercayaan terhadap hal magis melalui jampé-jampé.

ADVERTISEMENT

Kepercayaan itu masih berkembang, bahkan ketika masyarakat Sunda mulai mengenal modernitas dengan adanya mesin cetak dan persentuhan sejumlah intelektualnya dengan budaya barat yang cenderung mengandalkan logika.

Idat Abdulwahid, dkk. dalam buku berjudul 'Pranata Sosial Dalam Masyarakat Sunda' terbitan Pusat Bahasa Depdiknas RI (2003) menjelaskan bahwa apa yang tergambar dalam karya sastra, merupakan cermin bahwa kondisi sosial yang sebenarnya juga demikian.

Buku itu membandingkan sejumlah karya sastra seperti Lutung Kasarung (versi C.M. Pleyte dan F.S. Eringa), Pangeran Kornel dan Mantri Jero karya Memed S, dan Baruang Ka Nu Ngarora karya D.K. Ardiwinata.

Dari karya-karya itu, tergambar bagaimana sistem kepercayaan masyarakat Sunda. Kepercayaan adalah sistem religi, dan dalam penggunaan jampé-jampé masyarakat Sunda percaya kepada hal magis.

"Kepercayaan kepada Tuhan memang merupakan pokok dari sistem kepercayaan. Akan tetapi, dalam karya-karya sastra yang dijadikan objek penelitian, selain kepercayaan kepada Tuhan, terdapat pula kepercayaan lainnya, yakni kepercayaan pada tabir mimpi, magis, tanda-tanda alam, mitos, dan tabu." tulis Idat Abdulwahid, dkk.

Fungsi Jampe

Bagi masyarakat Baduy di Banten, jampé-jampé adalah ucapan yang mengalir dalam gerak-gerik orang per orang dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan ini, jampé atau jampi, bukan hanya diucapkan pada acara-cara tertentu, seperti ritual menanam padi huma dan memanennya.

Jampé dibacakan sesuai dengan tujuannya. Jika tujuan manusia banyak, maka boleh disimpulkan fungsi jampé juga sangat banyak. Namun, boleh ditarik garis umum, bahwa jampe punya fungsi sebagai berikut: Untuk kesuburan tanaman, untuk kesembuhan dari penyakit, untuk menolak penyakit atau kesialan, dan untuk menarik jodoh.

Dr. Sholahuddin Al Ayubi, MA dan Dr. Mohamad Hudaeri, M.Ag dalam buku berjudul 'Jampe-Jampe Orang Baduy, Studi Kedudukan dan Fungsi Jampe-Jampe Mantra dalam Kehidupan Masyarakat Baduy' (2020) menjelaskan jampé itu tidak semuanya bertuah.

Berhasil atau tidaknya sebuah jampe tergantung kepada siapa yang mengucapkannya. Tingkat kesucian seseorang akan berpengaruh kepada keberhasilan jampé.

"Tetapi tidak semua bacaan jampe-jampe itu mujarab atau berhasil, terkadang pembacaan jampe-jampe juga bisa gagal. Mereka menuturkan bahwasannya mujarabnya pembacaan jampe-jampe itu tergantung pada orang yang membacanya, semakin suci seseorang yang membaca jampe-jampe maka semakin besar juga kesempatan untuk mujarabnya." tulis buku itu.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads