Hal ini diterangkan oleh Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah. Ahli tafsir asal Andalusia ini menukil sebuah riwayat dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Ibrahim AS pernah meminta Malaikat Maut memperlihatkan kepadanya rupa wajahnya ketika mencabut nyawa orang mukmin.
Malaikat Maut berkata, "Palingkan wajahmu dariku."
Nabi Ibrahim AS kemudian memalingkan wajahnya. Sesudah itu, ia melihat Malaikat Maut dalam wujud seorang pemuda yang amat tampan, berpakaian indah, beraroma harum, dengan penampilan yang sangat menarik.
Maka, Nabi Ibrahim AS berkata, "Demi Allah, andaikan orang mukmin tidak mendapatkan kegembiraan apapun, selain melihat wajahmu, niscaya cukuplah."
Kemudian ia meminta Malaikat Maut untuk memperlihatkan bagaimana wujudnya ketika mencabut nyawa orang kafir.
Malaikat Maut menjawab, "Kamu tidak akan kuat."
"Tapi, perlihatkanlah," desak Nabi Ibrahim Khalil Ar-Rahman.
Maka, Malaikat Maut pun berkata, "Palingkan wajahmu."
Nabi Ibrahim AS memalingkan wajahnya, kemudian melihat kembali Malaikat Maut dan ternyata dengan wujud menyeramkan. Malaikat Maut menampakkan dirinya sebagai seorang manusia berkulit hitam, kedua kakinya di bumi dan kepalanya di langit. Di bawah setiap helai rambut yang ada di tubuhnya ada nyala api.
Maka, Nabi Ibrahim AS berkata, "Demi Allah, andaikan orang kafir tidak menerima siksa apapun selain melihat wujudmu, niscaya cukuplah itu."
Riwayat tentang wujud Malaikat Maut saat mencabut nyawa orang mukmin dan orang kafir tersebut disampaikan lagi secara marfu' dari Nabi Muhammad SAW dalam hadits riwayat Al-Barra' dan lainnya.
Ibnu Abbas RA juga meriwayatkan bahwa Nabi Ibrahim AS adalah orang yang sangat pencemburu. Dia memiliki rumah khusus untuk beribadah. Jika dia keluar, ia mengunci rumah tersebut.
Pada suatu hari ia hendak masuk ke rumah itu dan ternyata di dalam rumah sudah ada seseorang.
Dia bertanya, "Siapa yang mengizinkanmu masuk ke rumahku?"
"Aku disuruh masuk oleh pemiliknya," jawab orang itu.
"Aku pemiliknya," kata Ibrahim. Orang itu kembali menjawab, "Aku disuruh masuk oleh Yang lebih memiliki daripada kamu."
Mendengar jawaban itu, Nabi Ibrahim AS lantas bertanya, "Kalau begitu, malaikat yang manakah kamu?"
"Aku Malaikat Maut," kata orang itu memperkenalkan dirinya.
Nabi Ibrahim AS berkata, "Dapatkah kamu memperlihatkan diri kepadaku dengan rupa seperti apa ketika kamu mencabut nyawa orang mukmin?"
"Ya," jawab Malaikat Maut.
Setelah Nabi Ibrahim AS menolehnya, ternyata Malaikat Maut telah berubah menjadi seorang pemuda yang tampan wajahnya, berpakaian indah, dan harum aromanya.
Nabi Ibrahim AS kemudian berkata, "Hai Malaikat Maut, andaikan orang mukmin yang pada saat meninggal dunia tidak memperoleh apa-apa selain melihat rupamu, niscaya cukuplah itu." Kemudian, Malaikat Maut mencabut nyawa Nabi Ibrahim AS.
Imam Syamsuddin Al-Qurthubi mengatakan, para ulama menyebut tidak aneh jika Malaikat Maut bisa menampilkan dua wujud dalam pandangan dua orang yang berbeda. Sebab, menurut mereka, hal itu seperti halnya perubahan kondisi yang biasa dialami tubuh manusia, bedanya perubahan wujud Malaikat Maut terjadi dalam waktu yang cepat.
Wallahu a'lam.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana