Gus Yaqut Ingatkan Adanya Potensi Politik Identitas Jelang Pemilu 2024

Gus Yaqut Ingatkan Adanya Potensi Politik Identitas Jelang Pemilu 2024

Kristina - detikHikmah
Minggu, 27 Nov 2022 14:11 WIB
Ketum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dalam penutupan Konferensi Besar Ke-XXVI GP Ansor di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022).
Ketum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (tengah) dalam penutupan Konferensi Besar Ke-XXVI GP Ansor di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022). Foto: GP Anshor
Jakarta -

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mewanti-wanti agar masyarakat Indonesia waspada dengan penggunaan politik identitas bernuansa keagamaan. Terlebih menjelang pemilu.

Hal tersebut diungkapkan Yaqut di sela penutupan Konferensi Besar Ke-XXVI GP Ansor di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022).

"Memasuki tahun politik, banyak aktor politik yang berpikiran sempit demi memuluskan kepentingannya. Bahkan ada yang licik dengan mengusung isu atau simbol keagamaan. Ini harus kita waspadai bersama karena sangat berbahaya bagi kesatuan bangsa," ujar Yaqut dalam keterangannya, Minggu (27/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gus Yaqut, panggilan akrabnya, politik identitas yang memanfaatkan simbol-simbol agama rawan memecah belah umat, bahkan membahayakan keutuhan bangsa. Menurutnya, persatuan yang telah dibina kuat saat ini sudah seharusnya dirawat dan dijaga karena Indonesia terbukti menjadi rumah bersama.

Menghadapi situasi tersebut, Yaqut meminta para kader Ansor dan Banser tidak lengah. Sebab, sangat mungkin para pengguna politik keagamaan itu juga menyasar para kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk tujuan praktis.

ADVERTISEMENT

"Untuk itu saya instruksikan semua kader di mana pun berada untuk selalu satu komando dan satu barisan terhadap segala upaya memecah belah umat. Ini penting karena tensi politik ke depan bakal semakin meninggi sehingga perlu kecermatan," tegasnya.

Yaqut juga meminta para kader untuk terus mengencangkan pola koordinasi di semua level. Sebab, menurutnya, perkembangan perpolitikan di Tanah Air ke depan akan semakin dinamis.

Sementara itu, GP Ansor sendiri bertekad agenda politik lima tahunan seperti Pemilu 2024 harus berjalan sesuai regulasi serta berlangsung aman, jujur, adil dan menyenangkan. Pihaknya menyebut, hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mengajak para pelaku politik untuk menjunjung tinggi etika dengan mengedepankan kesantunan, penghormatan antarsesama, dan sebagainya.

"Para kader jangan ragu untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pimpinan pusat. Saat ini sudah ada upaya memecah belah soliditas Ansor dan Banser dari kelompok politik mengatasnamakan NU untuk memecah belah soliditas Ansor dan Banser. Sebab itu, terus konsisten melakukan kaderisasi dan menata organisasi, serta memperkuat konsolidasi," tandas Yaqut.

Konferensi Besar (Konbes) ke-XXVI GP Ansor dihadiri seluruh ketua Pimpinan Wilayah dan sekretaris se-Indonesia. Konbes berlangsung mulai Sabtu (26/11/2022) dan berakhir hari ini, Minggu (27/11/2022).

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Sekjen GP Ansor Abdul Rochman, Wakil Ketua Umum Moh Haerul Amri, Bendahara Umum Addin Jauhari, Kasatkornas Banser Hasan Basri Sagala, dan ajaran pimpinan pusat Ansor.




(kri/erd)

Hide Ads