Wudhu adalah salah satu bagian dari thaharah atau bersuci yang menjadi syarat beribadah untuk menghilangkan hadats. Untuk itu, sudah sepatutnya muslim memahami bagian yang termasuk dalam rukun dan sunnah wudhu.
Rukun wudhu sendiri merupakan perkara penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam rangkaian wudhu. Sementara sunnah wudhu merujuk pada perkataan atau pun perbuatan yang dilakukan Rasulullah SAW selama berwudhu namun beliau tidak mewajibkannya pada orang lain.
4 Rukun Wudhu
Untuk rukun wudhu, gerakan yang termasuk di dalamnya sudah diterangkan dalam surah Al Maidah ayat 6. Melansir Prof Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 1, berikut hal-hal yang termasuk dalam rukun wudhu dan disepakati para ulama mazhab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Membasuh Muka
Membasuh muka masuk dalam rukun wudhu yang pertama. Membasuh muka yang dianjurkan yakni membasuh semua bagian luar wajah dengan sekali basuhan saja namun dengan rata hingga air menetes.
Ulama Mahzab Syafi'i berpendapat, ada kesunnahan membasuh maudhi 'ash shali yaitu bagian kepala yang botak, maudhi' at tahdzif atau dua sisi dahi yang ditumbuhi rambut tipis, dan dua ruang kosong yang terletak di atas dua telinga ketika membasuh muka.
2. Membasuh Kedua Tangan
Membasuh kedua tangan yang termasuk rukun juga hanya sekali basuh saja. Namun, basuhan tangan harus mencapai siku agar menggugurkan kewajiban untuk membasuh anggota tubuh lain di sekitar tangan dan lengan.
3. Mengusap Kepala
Menurut Mazhab Syafi'i, usapan kepala yang sudah terhitung rukun wudhu adalah menyentuh sehelai rambut yang ada pada batas kepala atau bagian rambut yang tidak keluar dari kepala bila ditarik ke bawah. Usapan demikian sudah dianggap sah.
4. Membasuh kedua kaki
Rukun wudhu yang terakhir adalah membasuh kedua kaki dari betis hingga mata kaki dengan sekali basuh. Dua mata kaki yang dimaksud yakni dua tulang yang timbul di kedua belah kaki seperti sendi kaki.
10 Sunnah Wudhu
Sunnah wudhu yang dilakukan Rasulullah SAW ada banyak jumlahnya. Bahkan menurut Kitab Thaharah Matan Al-Ghayah Wa At-Taqrib karya Al-Qadhi Abu Syuja' yang diterjemahkan Ahmad Sarwat sendiri ada total sebanyak 10 sunnah sebagai berikut.
1. Membaca bismillah
2. Membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke wadah air
3. Berkumur
4. Menghirup air ke hidung
5. Mengusap seluruh kepala
6. Mengusap kedua telinga luar dalam dengan air baru
7. Menyisir jenggot tebal dengan jari
8. Membasuh sela-sela jari tangan dan kaki, mendahulukan bagian kanan baru kemudian kiri
9. Menyucikan masing-masing tiga kali
10. Muwalat (tidak terputus). Pembasuhan antara satu anggota wudhu dengan lainnya harus dilakukan tanpa terputus dalam waktu yang lama. Adapun, batasannya jangan sampai kering sendiri dalam keadaan normal.
Di samping kesepuluh sunnah wudhu tersebut, menurut Fikih Empat Madzhab Jilid 1 oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, Rasulullah SAW juga pernah bersiwak atau membersihkan gigi sewaktu mengerjakan tahapan berkumur saat wudhu.
Keterangan tersebut disandarkan dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW,
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
Artinya: "Seandainya tidak memberatkan umatku maka sungguh akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu." (HR Bukhari dan Muslim).
Tata cara bersiwak dalam sunnah wudhu menurut Mazhab Syafi'i dimulai dari mulut sebelah kanan kemudian disusul dengan bagian kiri. Memegangnya pun disunnahkan memakai tangan kanan dengan menjadikan jari kelingking di bagian bawah dan jari lainnya di bagian atas.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi