Buka Forum H20, Wapres Ma'ruf Tekankan 3 Hal soal Jaminan Produk Halal

Buka Forum H20, Wapres Ma'ruf Tekankan 3 Hal soal Jaminan Produk Halal

Kristina - detikHikmah
Kamis, 17 Nov 2022 16:30 WIB
Wapres Maruf Amin saat membuka forum H20 di Semarang Jawa Tengah, Kamis (17/11/2022).
Wapres Ma'ruf Amin saat membuka forum H20 di Semarang Jawa Tengah, Kamis (17/11/2022). Foto: Tangkapan Layar YouTube Kemenag RI
Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin resmi membuka forum Halal 20 (H20), Kamis (17/11/2022). Dalam sambutannya, Ma'ruf menggarisbawahi tiga poin penting terkait program jaminan produk halal tersebut.

H20 adalah forum kerja sama yang merupakan bagian dari rangkaian Presidensi G20 yang berfokus pada bidang jaminan produk halal. Forum ini digelar oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) di Semarang, Jawa Tengah pada 17-19 November 2022.

Dalam pemaparannya, Ma'ruf mengawali dengan memaparkan sejumlah potensi besar pasar halal global di masa yang akan datang. Ia turut menyebut negara yang telah menikmati keuntungan dari perdagangan produk halal. Seperti Brasil dan India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf kemudian menyebut, forum H20 harus mampu menghasilkan capaian konkrit. Ia mengatakan setidaknya ada tiga hal yang bisa diupayakan.

Pertama, Ma'ruf menekankan, forum H20 harus dioptimalkan untuk mendukung kesuksesan Presidensi G20. Ia mendorong BPJPH dan lembaga halal luar negeri saling berkolaborasi dalam penyelenggaraan jaminan produk halal.

ADVERTISEMENT

"Berbagai praktik terbaik dapat menjadi rujukan dalam penyelenggaraan dan penyempurnaan jaminan produk halal. Termasuk membangun skema kerja sama internasional jaminan produk halal yang lebih baik kedepannya," ujarnya.

Kedua, Ma'ruf menilai kerja sama saling pengakuan dan saling keberterimaan sertifikat halal perlu ditindaklanjuti dan ditambah cakupannya. Terlebih dampak ruang perdagangan produk halal semakin terbuka untuk saat ini.

Selanjutnya, Ma'ruf meminta agar kerja sama pengembangan jaminan produk halal antarnegara terus diperluas. Ia menyebut, jaminan produk halal bukan sekedar soal sertifikasi, tetapi juga teknologi, sumber daya manusia, dan sarana prasarana.

"Kerjasama internasional juga berorientasi pada pengembangan SDM. Utamanya melalui pendidikan dan pelatihan bagi pelaku usaha, auditor halal, pengawas JPHB, serta pengurus lembaga pemeriksa halal," ujarnya.

Terkait SDM, Ma'ruf juga menyebut pentingnya peningkatan kapasitas para ulama, keterlibatan akademisi, dan para pemangku kepentingan lainnya yang fokus pada penjaminan produk halal.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut forum H20 adalah terbilang krusial. Menurutnya, industri halal bukan hanya soal kepentingan Indonesia tetapi juga kemitraan global.

"Untuk memacu pemulihan ekonomi Indonesia perlu mengoptimalkan potensi yang belum tergarap secara memadai, terutama (bidang produk) halal," tutur Yaqut.




(kri/lus)

Hide Ads