Malas beribadah menjadi penyakit yang banyak menimpa kaum muslimin, khususnya dikalangan anak muda. Ketika malas sholat, banyak orang tergesa-gesa dalam sholatnya ataupun bahkan meninggalkan sholat.
Imam Abu Wafa dalam bukunya Panduan Sholat Rasulullah 1 dijelaskan arti sholat menurut bahasa dikatakan az-zikr artinya mengingat. Adapun menurut syariat sudah dijelaskan rinciannya oleh para ulama mazhab. Mereka telah meletakkan sebuah definisi yang mencakup seluruh unsur sholat. Sehingga sholat yang dilakukan diluar jalur syariat maka sholatnya tidak diterima.
Masih dalam sumber yang sama, sholat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi setelah syahadat. Sholat menjadi bagian dari kehidupan yang sangat penting bagi seorang hamba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 45:
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
Arab-Latin: Wasta'īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, wa innahā lakabīratun illā 'alal-khāsyi'īn
Artinya: "Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'," (Al-Baqarah: 45)
Lalu Kenapa Malas Beribadah?
Ada perkataan yang menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada orang malas. Yang ada adalah orang yang tidak termotivasi. Ibnu Hasan dalam bukunya Salat Kok Masih Maksiat!? menyebutkan ada dua motivasi utama yang dapat menghapus rasa malas dan memberikan motivasi pada seseorang untuk menegakkan sholat.
"Pertama adalah iman dan yang kedua ilmu. Kedua hal ini sangat berkaitan," tulis Ibnu Hasan dalam bukunya.
Al-Quran menjelaskan bahwa malas dalam sholat termasuk salah satu ciri orang munafik. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisaa ayat 142:
إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوٓا۟ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُوا۟ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
Arab-Latin: Innal-munāfiqīna yukhādi'ụnallāha wa huwa khādi'ụhum, wa iżā qāmū ilaṣ-ṣalāti qāmụ kusālā yurā`ụnan-nāsa wa lā yażkurụnallāha illā qalīlā
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (An-Nisaa: 142).
Ibnu Hasan juga memaparkan dalam bukunya, sebenarnya kita tidak memiliki alasan untuk malas. Ibadah-ibadah dalam Islam, termasuk sholat telah banyak mendapat kemudahan. Tempat untuk sholat pun diberikan kemudahan. Kita boleh sholat di manapun asal tempat itu bersih.
Dalam sebuah hadis dari Jabir bin Abdullah disebutkan bahwa Rasulullah bersabda: "Saya telah diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada nabi sebelum saya. (1) Allah memberi saya kemenangan yang mengagumkan (Allah menggetarkan musuh-musuh saya) hingga sejauh satu bulan perjalanan. (2) Bumi dijadikan bagi saya (dan pengikut saya) tempat untuk sholat dan sesuatu untuk melakukan tayamum. karena itu, para pengikut saya dapat sholat di manapun ketika waktu sholat tiba. (3) Rampasan perang dijadikan halal bagi saya. (4) Setiap nabi biasanya diutus kepada kaumnya secara khusus, tetapi saya telah diutus kepada seluruh umat manusia. (5) Saya diberi hak untuk memberikan syafaat (pada Hari Kebangkitan)." (HR. Bukhari).
Itulah beberapa penjelasan mengenai sholat. Semoga kita selalu menjadi seorang muslim yang senantiasa taat kepada Allah SWT.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak