Sebagai muslim, kita pasti sudah sering mendengar kata husnul khatimah, namun dalam penulisannya, seringkali dibingungkan dengan husnul atau khusnul khatimah. Perbedaan satu huruf ini, bisa menimbulkan makna yang berbeda.
Penulisan
Afandi, dalam laman Muhammadiyah menuliskan bahwa kesalahan penulisan atau singkatan dalam penulisan di luar teks-teks akademik seperti husnul khatimah atau khusnul khatimah, tidak memberikan implikasi formil secara akademik, maupun secara moral (dosa). Karena komunikasi sejatinya adalah agar tersampaikan pesan dari subjek kepada objek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian melansir dari laman NU Online, perbedaan husnul dan khusnul adalah persoalan transliterasi. Kata khusnul menggunakan huruf kho خ dan husnul menggunakan huruf ح. Keduanya memiliki makna yang berbeda. Khusnul khatimah berarti akhir yang hina, sedangkan husnul khatimah berarti akhir yang baik.
Arti Husnul Khatimah
Mengutip buku Cermin Muslim: Petikan Hikmah Bekal Pribadi Muslim oleh Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., M.A, husnul khatimah secara bahasa diartikan dengan akhir yang baik. Adapun dalam Islam, diartikan dengan keadaan baik yang terjadi kepada diri seorang muslim pada saat ia meninggal dunia. Maksudnya, saat-saat terakhir di kehidupannya diwarnai dengan amal saleh sampai ajal menjemputnya. Akhir dari kehidupan seseorang tersebut bisa menentukan nasibnya di akhirat kelak.
Ciri Husnul Khatimah
Berikut ini adalah ciri husnul khatimah yang dikutip dari buku Bekal Menggapai Kematian yang Husnul Khatimah oleh Syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawi.
1. Orang yang mengucapkan syahadat sebelum menghembuskan nafas terakhir
Hal ini seperti yang disebutkan oleh sabda Rasulullah SAW "Siapa ucapan terakhirnya adalah laa ilaaha illallah, niscaya masuk surga." (HR. Abu Daud)
2. Meninggal dengan dahi berkeringat
Ciri ini didasarkan pada hadis riwayat Buraidah bin Khasib, bahwa sewaktu ia berada Khurasan, dia menjenguk seorang yang sakit. Ternyata dia mendapati saudaranya itu sedang menjelang kematian dengan dahi bersimbah keringat. Dia berkata, "Allahu Akbar!" Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "orang mukmin meninggal dunia dengan dahi berkeringat." (HR. Ahmad)
3. Mati syahid di medan perang
Hal ini didasarkan sabda Rasulullah SAW "siapa yang memohon kematian syahid dengan jujur, niscaya Allah akan menyampaikannya ke derajat orang-orang yang mati syahid, meskipun dia meninggal dunia di atas ranjang-Nya." (HR. Muslim)
4. Meninggal pada malam Jumat atau hari Jumat
Rasulullah SAW bersabda "setiap muslim yang meninggal dunia pada hari jumat atau malam jumat pastilah dilindungi Allah dari cobaan pertanyaan di alam kubur." (HR. Ahmad)
5. Meninggal ketika sedang dalam perjuangan di jalan Allah
Ciri ini didasarkan pada sabda Rasulullah, "siapa yang sedang berada di jalan Allah, lalu meninggal dunia atau terbunuh ataupun [patah leher akibat kuda atau untanya, ataupun disengat hewan berbisa atau meninggal dunia di atas ranjang secara wajar, di mana saja sesuai kehendak Allah, berarti dia mati syahid dan dia masuk surga." (HR. Abu Daud)
6. Meninggal dunia akibat wabah penyakit
Rasulullah bersabda "wabah penyakit adalah kematian syahid bagi setiap muslim." (HR. Bukhari.)
Demikianlah pembahasan mengenai husnul khotimah, semoga kita bisa menggapai akhir hidup yang baik kelak.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026