Kata insya Allah sering kali terdengar dalam percakapan sehari-hari di kalangan muslim. Biasanya kata tersebut diucapkan ketika menyatakan harapan atau janji.
Secara bahasa, insya Allah (Arab: إِنْ شَاءَ اللَّه) artinya 'jika Allah menghendaki'. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), insya Allah adalah ungkapan yang digunakan untuk menyatakan harapan atau janji yang belum dipenuhi.
Dalam KBBI, bentuk baku insya Allah ditulis bersambung menjadi insyaallah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Wahid al-Faizin mengatakan dalam buku Sepenggal Cerita Sejuta Makna, insya Allah adalah lafaz sederhana tapi penuh makna. Menurutnya, insya Allah dapat menjadi bukti kuatnya akidah seseorang yang mengaitkan segala yang akan terjadi pada masa yang akan datang berkat kehendak Allah SWT.
Ia menjelaskan lebih lanjut, insya Allah merupakan bentuk pasrah dan tawakal seorang hamba atas terlaksananya sesuatu yang telah ditekadkan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ ١٥٩
Artinya: "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal."
Waktu yang Tepat Mengucapkan Insya Allah
Mengucapkan insya Allah termasuk salah satu perintah Allah SWT.
وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًاۙ ٢٣ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا ٢٤
Artinya: "Jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan hal itu besok," kecuali (dengan mengatakan), "Insyaallah." Ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini." (QS Al Kahfi: 23-24)
M. Quraish Shihab mengatakan, pada hakikatnya ucapan insya Allah bukan berarti baru akan mengusahakan jika Allah SWT menghendaki. Namun, insya Allah diucapkan setelah menanamkan dalam diri untuk bertekad melakukannya atau mewujudkannya, namun tetap sadar bahwa keberhasilan upaya tersebut tergantung pada kehendak Allah SWT.
"Jadi, kalau istilah ulama-ulama itu li tabarruk--untuk mendapat keberkahan saja. Bukan menjadikan syarat untuk melakukan kegiatan," ucap Pendiri Pusat Studi Al-Qur'an tersebut seperti dikutip dari Shihab & Shihab Edisi Ramadhan.
Ia menjelaskan, kata insya Allah tidak boleh diucapkan dengan maksud menggantungkan kegiatan itu semata-mata pada Allah SWT tanpa melakukan usaha apapun. Lebih lanjut ia berpesan agar sering mengucapkan la hawla wa la quwwata illa billah (tidak ada kekuasaan, kemampuan untuk mewujudkan sesuatu atau menghindar dari sesuatu, kecuali dengan Allah).
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI