Umat muslim pasti tidak asing dengan kalimat husnul khatimah. Kalimat ini sering diucapkan saat seseorang meninggal dunia dengan harapan ia berpulang dalam keadaan yang baik.
Namun, masih banyak yang menggunakan kalimat khusnul khatimah ketimbang husnul khatimah. Meskipun letak perbedaannya hanya satu huruf, tetap saja maknanya berbeda.
Mengutip dari laman NU Online, dalam bahasa Arab kalimat khusnul menggunakan huruf kho (خ) yang memiliki makna tidak baik. Jadi, khusnul khatimah artinya akhir yang hina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lain halnya dengan husnul khatimah yang berarti akhir yang baik. Salah satu Pengasuh Pesantren Darul Hikam, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Ustaz Faishal Zulkarnaen menyampaikan bahwa ini hanya masalah transliterasi dari tulisan Arab ke latin.
Dalam bahasa Arab, penulisan yang benar menggunakan huruf ha (ح). Sehingga tulisan tersebut dibaca husnul khatimah (حسن الخاتمة), maknanya adalah akhir yang baik.
"Lebih baik berprasangka baik saja bahwa yang mendoakan ini sedang bermaksud agar yang didoakan mendapat akhir yang baik bukan sebaliknya." ujar dia.
Ciri-Ciri Husnul Khatimah
Seseorang yang digolongkan meninggal dengan keadaan husnul khatimah memiliki ciri khusus. Mengutip dari buku Menjemput Maut Bersama Rasulullah karya Ustaz Syarif Hidayat, ada beberapa ciri orang yang meninggal secara husnul khatimah, yaitu:
1. Dapat mengucapkan syahadat saat sakaratul maut
Seseorang dapat dibilang meninggal dengan husnul khatimah apabila ia mampu mengucapkan kalimat syahadat dengan lancar. Rasulullah SAW bersabda terkait hal ini yang bunyinya:
"Siapa yang akhir ucapannya adalah kalimat 'La ilaaha illallah', ia akan masuk surga." (HR. Al Hakim).
2. Berkeringat di dahi
Dikisahkan oleh Buraidah Ibnu Hushaib yang sedang menjenguk saudaranya yang sakit. Saat ajalnya tiba, saudaranya berkeringat di dahi dan Rasulullah SAW bersabda:
"Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi." (HR. Ahmad dan An Nasa'i)
3. Wafat pada malam atau siang saat hari Jumat
Ciri husnul khatimah selanjutnya yaitu mereka yang wafat saat hari Jumat. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
"Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur." (HR. Ahmad dan At Tirmidzi).
4. Meninggal karena penyakit perut, tenggelam dan tertimpa reruntuhan
Seseorang yang meninggal karena terkena penyakit perut, tenggelam dan bahkan tertimpa reruntuhan dapat digolongkan husnul khatimah. Ciri ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.
"Syuhada itu ada 5, yaitu yang meninggal karena penyakit tha'un, yang meninggal karena penyakit perut, yang mati tenggelam, yang meninggal karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang gugur di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Meninggalnya seorang ibu dengan anak yang masih dalam kandungannya
Seorang wanita yang meninggal dengan keadaan hamil, digolongkan wafat secara husnul khatimah. Bahkan dapat disebut mati dalam syahid, Rasulullah SAW bersabda:
"Wanita yang meninggal karena anaknya yang masih dalam kandungannya adalah mati syahid, anaknya akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga." (HR. Ahmad).
Nah, itulah penjelasan mengenai perbedaan husnul khatimah dan khusnul khatimah. Semoga dapat membantu ya, detikers!
(nah/nah)