Kisah Pengalaman Jemaah Umrah Mandiri: Ribet, Tak Ada Asuransi

Kisah Pengalaman Jemaah Umrah Mandiri: Ribet, Tak Ada Asuransi

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 28 Nov 2025 06:30 WIB
Ilustrasi haji atau umrah
Ilustrasi umrah (Foto: Getty Images/iStockphoto/Aviator70)
Jakarta -

Tren umrah mandiri belakangan ini kian ramai diperbincangkan karena menawarkan fleksibilitas dan harga yang murah. Namun, seorang jemaah bernama Zulkarnaen (38) yang pernah menjalaninya, membeberkan pengalaman pahitnya.

Selain cost yang ternyata tidak jauh berbeda dengan menggunakan travel resmi, umrah mandiri ternyata penuh kerepotan teknis dan minim jaminan perlindungan. Ia harus menyiapkan semua hal secara detail, mulai dari riset tiket, booking hotel, hingga mencari informasi step by step perjalanan.

"Niat awalnya untuk fokus ibadah malah buyar dengan urusan teknis administratif selama di Makkah dan Madinah," keluh Zulkarnaen, saat berbincang dengan detikcom di SmartsTravel, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulkarnaen menyebutkan bahwa keunggulan umrah mandiri hanya ada di fleksibilitas dan tidak diatur orang lain. Namun, bagi kepala keluarga atau masyarakat umum, ia menyarankan persiapan yang sangat matang.

"Namanya juga umroh mandiri, ya semuanya dikerjakan sendiri. Sampai tata cara beribadah dan bepergian juga dilakukan sendiri tanpa ada pendamping yang pembimbing," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kerepotan akan berlipat ganda saat harus bepergian atau ziarah. Karena harus mengerti bahasa Arab atau bahasa warga lokal.

Sementara itu, jika menggunakan agen travel, jemaah bisa fokus beribadah. Karena urusan teknis administratif, pendampingan, dan yang paling penting asuransi sudah disiapkan.

"Tapi pastikan dulu travelnya legal dan terdaftar sebagai PPIU Kemenag," tuturnya.

Risiko akan meningkat drastis jika terjadi masalah di luar kendali. Contohnya ketika sakit atau meninggal dunia.

"Ribet, karena harus mengupayakan semuanya sendiri dan jika ada kendala hal tidak kita inginkan sangat sulit untuk proses klaim ke pihak Saudi-nya," tegasnya.

Tips Jika Ingin Umrah Mandiri

Jika ingin menjalankan umrah secara mandiri, Zulkarnaen membagikan tips yang bisa dilakukan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Menyiapkan dokumen pribadi. Seperti Paspor minimum masa aktif 6 bulan dan Sertifikat vaksin
  • Menyiapkan tiket pesawat pulang-pergi (PP)
  • Mendownload aplikasi NUSUK untuk membeli paket selama di Makkah, Madinah dan proses visa
  • Mendownload aplikasi Tawakalna untuk ambil tasreh Raudhah
  • Mendownload aplikasi Google Maps untuk memandu perjalanan
  • Mendownload aplikasi Uber untuk kendaraan di Makkah dan Madinah
  • Menyiapkan rencana perjalanan selama di Makkah dan Madinah
  • Menyiapkan uang saku untuk biaya transportasi dan makan selama di sana

Berapa Estimasi Biaya yang Dikeluarkan untuk Umroh Mandiri?

Berdasarkan pengalaman Zulkarnaen, total estimasi biaya untuk umrah mandiri per orang berkisar Rp 28,5 juta hingga Rp 32,5 juta untuk satu minggu perjalanan. Dengan rincian yang harus diurus sendiri sebagai berikut:

  • Tiket CGK-Jeddah: Rp 8 juta-Rp 10 juta (per satu arah, direct flight)
  • Visa: Rp 3 juta-Rp 3,5 juta
  • Hotel bintang 3: Rp 500 ribu/malam/orang (tersedia varian di aplikasi NUSUK)
  • Makan 1 minggu: Rp 3 juta-Rp 3,5 juta
  • Transportasi lokal: Rp 3 juta-Rp 3,5 juta




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads