Catatan Ibu Menyusui Umrah Tanpa Si Kecil, Ini Tipsnya

Catatan Ibu Menyusui Umrah Tanpa Si Kecil, Ini Tipsnya

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Kamis, 18 Sep 2025 08:45 WIB
Busui saat umrah
Foto di depan Ka'bah. (Foto: Lusiana Mustinda/detikHikmah)
Jakarta -

Setiap panggilan ke Tanah Suci selalu meninggalkan cerita. Bagi seorang ibu menyusui, kabar keberangkatan umrah bisa jadi hadiah besar sekaligus pengorbanan. Antara rasa syukur dan haru karena harus meninggalkan si kecil yang masih bergantung pada air susu ibu (ASI).

Penulis mengalaminya saat melaksanakan umrah pada tahun 2023, ketika anak baru berusia tiga bulan. Umrah sembilan hari terdengar singkat, tapi bagi seorang bayi dan ibu menyusui itu adalah sebuah tantangan. Pertanyaannya, bagaimana cara menyiapkan semuanya?

Pastikan Stok ASIP Cukup

Sejak sebulan sebelum keberangkatan, penulis mulai rutin memerah dan menyimpan ASIP. Setiap kantong yang sudah berisi ASI disusun dalam freezer, seolah sedang menyiapkan bekal perjalanan panjang, untuk si kecil yang akan tinggalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Busui saat umrahIce pack dan ASI perah yang disimpan dalam lemari es. Foto: Lusiana Mustinda/detikHikmah

Konsultasi dengan konselor laktasi menjadi langkah awal. Dari situ kita akan mengetahui seberapa banyak kebutuhan ASI harian bayi, sekaligus cara menjaga kualitas ASI perah. Dukungan keluarga juga tak kalah penting. Pastikan seseorang yang dipercaya untuk mengasuh bayi sudah lihai menyajikan ASIP-mulai dari mencairkan, menghangatkan, hingga melatih si kecil minum dari cup feeder ataupun botol susu.

Pumping di Tanah Suci

Perjalanan umrah ternyata tak menghalangi penulis tetap pumping. Pompa handsfree menjadi penyelamat. Cooler bag dan ice pack selalu ada di tas, sementara ASI yang sudah diperah dititipkan di freezer hotel dengan label nama dan nomor kamar.

ADVERTISEMENT

Di Madinah, jarak hotel dengan Masjid Nabawi cukup dekat. Seusai salat, Anda bisa sering kembali sebentar ke kamar untuk pumping, lalu kembali lagi beribadah.

Tips untuk Ibu Menyusui yang Ingin Umrah

1. Rencanakan stok ASIP jauh hari. Rutin perah ASI sebelum keberangkatan agar bayi memiliki cadangan cukup.

2. Siapkan support system. Pastikan keluarga atau pengasuh memahami cara menangani ASIP.

3. Bawa perlengkapan lengkap. Pompa handsfree, plastik ASIP, cooler bag, dan ice pack ekstra wajib ada.

4. Tetap disiplin pumping. Usahakan setiap 2-3 jam, atau pilih waktu yang paling memungkinkan.

5. Luruskan niat. Anggap pumping juga bagian dari ibadah. Dengan hati tenang, ASI pun lebih lancar.

Umrah tanpa si kecil memang tidak mudah, tapi bukan berarti mustahil. Dengan persiapan matang, dukungan keluarga, dan hati yang ikhlas, seorang ibu tetap bisa menjalani ibadah dengan khusyuk, sambil memastikan buah hati mendapatkan haknya: ASI terbaik dari ibunya.

ASI yang sudah beku nantinya dipacking dengan ice pack dan bubble wrap agar tidak mudah mencair selama perjalanan 9 jam. Bungkus dengan lakban dan pastikan sudah berkoordinasi dengan travel yang diikuti, untuk menginfokan bahwa Anda menyimpan ASIP beku dalam koper bagasi.

Selama perjalanan juga jangan lupa bawa pumpingan dan cooler bag jika memungkinkan pumping di dalam pesawat.




(lus/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads