Melahirkan di Tanah Suci, Jemaah Haji Ini Akhirnya Tiba di Indonesia

Melahirkan di Tanah Suci, Jemaah Haji Ini Akhirnya Tiba di Indonesia

Indah Fitrah - detikHikmah
Kamis, 04 Sep 2025 10:15 WIB
Pasutri jemaah yang tertinggal karena istrinya melahirkan di tengah proses haji.
Pasutri jemaah yang tertinggal karena istrinya melahirkan di tengah proses haji. Foto: Istimewa
Jakarta -

Sepasang suami istri jemaah haji yang sempat tertinggal dari kloter terakhir pada 11 Juli 2025 akhirnya tiba di Asrama Haji Surabaya. Mereka adalah Tristy Erlinawati dan Fachrizal Rahmad asal Lumajang, yang pulang ke Tanah Air bersama bayi yang dilahirkan di Tanah Suci.

Setelah tiga bulan berada di Arab Saudi, pasangan ini merasa sangat bersyukur bisa kembali ke Indonesia bersama anak keempat mereka, Nu'aim. Mereka mendarat di Bandara Juanda pada Selasa siang (2/9/2025).

"Pada 26 Mei 2025 saya dan suami berangkat ke tanah suci. Saat itu dinyatakan laik terbang karena usia kandungan di kisaran 14-26 minggu. Tanggal 16 Juni pukul 23.45 WAS saya melahirkan di Makkah. Alhamdulillah, hari ini kami bisa kembali ke tanah air dengan selamat," kata Tristy dilansir detikJatim, Rabu (3/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tristy mengenang, saat melaksanakan tawaf di Masjidil Haram pada putaran ketiga, air ketubannya pecah meski tanpa kontraksi.

"Sebelum melahirkan, saya sempat diobservasi tim medis selama 6 hari. Kehamilan masih diusahakan dipertahankan karena memang belum ada kontraksi. Namun qadarullah, ternyata Nu'aim lahir," ceritanya.

ADVERTISEMENT

Selama menunggu perkembangan kondisi sang bayi, pasangan ini menempati Wisma Haji Daker (Daerah Kerja) Makkah. Semua kebutuhan penginapan, transportasi, dan konsumsi ditanggung pemerintah.

Nu'aim lahir prematur di usia kandungan 27-28 minggu. Meskipun demikian, kondisi kesehatannya terus menunjukkan kemajuan.

"Awal lahir beratnya sekitar 1,2 kg, Alhamdulillah sekarang sudah 2,3 kg. Nu'aim diizinkan pulang oleh dokter setelah dia dapat bernapas tanpa selang oksigen, serta dapat minum susu langsung tanpa alat bantu. Jadi langsung menyusu ke ibunya atau ke botol/dot," jelas Tristy.

Selama tiga bulan tinggal di Arab Saudi, Tristy dan suami rutin mengantarkan ASI ke rumah sakit tempat Nu'aim dirawat dalam inkubator. Di sela waktu itu, mereka juga memperbanyak ibadah di Masjidil Haram, baik thawaf maupun shalat sunnah.

Pasangan ini menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Kementerian Agama yang telah memberikan bantuan yang optimal selama mereka berada di Tanah Suci hingga proses kepulangan ke Tanah Air.

Setibanya di Indonesia, pasangan suami istri dan sang bayi disambut oleh Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Muh. As'adul Anam, bersama para ketua tim dan perwakilan Kemenag Kabupaten Lumajang.

"Alhamdulillah, hari ini datang dua jemaah haji Embarkasi Surabaya beserta bayinya dengan selamat. Kami turut berbahagia atas kepulangan jemaah di Tanah Air dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Kepulangan jemaah ini semua ditanggung pemerintah," kata Muh. As'adul Anam.

Di samping Tristy dan Fachrizal yang tertinggal dari rombongan kloternya, saat ini masih terdapat dua jemaah haji Embarkasi Surabaya asal Kabupaten Pasuruan dan Lumajang yang sedang berada di Arab Saudi karena menjalani perawatan medis. Sementara itu, satu jemaah asal Kabupaten Malang masih dalam proses pencarian dan identifikasi oleh Ditjen PHU Kemenag RI.

Artikel ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Akhirnya! Jemaah yang Melahirkan Saat Haji Tiba di Embarkasi Surabaya". Baca selengkapnya DI SINI.




(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads