Operasional penyelenggaraan haji 2025 memasuki fase pemulangan jemaah gelombang pertama ke Tanah Air. Sementara gelombang kedua yang sebelumnya tiba di Jeddah dan kini berada di Makkah, akan mulai diberangkatkan ke Madinah besok.
"Ada 18 kuartal kelompok terbang yang akan diberangkatkan pada 18 Juni menuju ke Kota Madinah yang insyaallah akan kita mulai pemberangkatannya pada pukul 6 waktu Arab Saudi," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Arab Saudi Ali Machzumi dalam konferensi pers yang disiarkan langsung lewat YouTube Kemenag RI, Selasa (17/6/2025).
"Perjalanan ke Kota Madinah akan ditempuh kurang lebih 6 jam, karena itu kami mengimbau kepada jemaah haji untuk mempersiapkan diri sebelum perjalanan menuju ke Kota Madinah," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Madinah, jemaah akan menetap selama delapan hari. Mereka dijadwalkan melaksanakan salat di Masjid Nabawi, ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, dan masuk ke Raudhah. PPIH akan menyiapkan tasreh (izin masuk Raudhah) dan memfasilitasi jemaah untuk mengikuti city tour ke berbagai situs sejarah di Madinah.
"Dalam perjalanannya akan difasilitasi kendaraan dan tentunya adalah snack selama perjalanan city tour nanti," imbuh Ali.
Cuaca Saudi Panas, Jemaah Diminta Tak Forsir Ibadah
Ali juga mengingatkan cuaca di Arab Saudi saat ini cukup ekstrem. Ia mengimbau jemaah untuk menghindari aktivitas berlebihan di luar hotel, terutama di siang hari.
"Apabila ingin beraktivitas di luar hotel, tentu untuk mempersiapkan diri dengan penutup kepala, membawa perbekalan secukupnya," imbaunya.
Yang paling penting, Ali menyarankan jemaah agar tidak melakukan umrah berulang. Sebab, ibadah berat di tengah cuaca panas bisa menguras energi dan mempengaruhi kondisi kesehatan.
"Dan untuk beribadah, bapak ibu bisa melaksanakan ibadah zikir di musala atau masjid yang ada di hotel dan di sekitar hotel," tuturnya.
Laporan Gulf News, Senin (17/6/2025), Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi menginformasikan Makkah dan Madinah akan dilanda panas ekstrem minggu ini. Cuaca ekstrem itu juga akan menyelimuti Wilayah Timur, Perbatasan Utara dan Riyadh.
Kondisi ini diperkirakan makin parah akibat tiupan angin berdebu yang menyapu wilayah Al Jouf, Tabuk, dan Hail. Angin yang membawa debu diprediksi bisa mengurangi jarak pandang dan mempersulit aktivitas di luar ruangan.
Sementara itu, di wilayah dataran tinggi barat daya Arab Saudi, badai petir disertai angin kencang juga diperkirakan terjadi. Cuaca ini berpotensi menimbulkan perubahan kondisi yang tiba-tiba dan membahayakan masyarakat lokal maupun para pengunjung.
Kondisi laut juga turut mendapat perhatian. Di Laut Merah, angin dari arah barat laut hingga barat diprediksi berkecepatan 20-40 km/jam, dengan gelombang setinggi 1-2 meter. Meski demikian, permukaan laut diperkirakan tetap relatif tenang.
Sementara di Teluk Arab, angin diprediksi bergerak dengan kecepatan 15-35 km/jam dan gelombang laut berkisar 0,5-1,5 meter.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi