Kegagalan ribuan calon jemaah dalam memperoleh visa haji furoda tahun ini menjadi tamparan keras bagi penyelenggaraan ibadah haji non-kuota. Banyak yang sudah membayar ratusan juta rupiah ke agen perjalanan, mengikuti manasik, bahkan bersiap berangkat ke Tanah Suci, tapi akhirnya hanya bisa pasrah karena visa tak kunjung terbit. Situasi ini menyisakan pelajaran penting agar kejadian serupa tak terulang pada musim haji mendatang.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi tengah melakukan penataan besar-besaran dalam penyelenggaraan ibadah haji, termasuk dalam hal pengaturan visa. Pengetatan ini berdampak langsung terhadap jalur visa furoda, yakni visa undangan non-kuota dari otoritas Saudi yang biasanya diberikan melalui jalur pribadi seperti tokoh masyarakat atau kerajaan.
"Dari awal kami sudah menyampaikan bahwa tahun kali ini akan berbeda karena banyak sekali peraturan-peraturan Saudi Arabia yang diterbitkan untuk menertibkan haji ini," kata Nasaruddin di Makkah, Rabu (4/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, sistem penerbitan visa furoda dilakukan langsung oleh pihak agen yang bekerja sama dengan otoritas di Saudi. Ketika proses pendaftaran dilakukan mepet atau mendekati waktu keberangkatan, sistem elektronik yang dikelola otoritas Saudi sudah menutup akses.
Saran Menag Agar Jemaah Calon Haji Furoda Tidak Gagal
Kejadian gagal berangkatnya jemaah calon haji furoda merugikan banyak pihak. Agar kejadian tidak terulang lagi, Menag Nasaruddin Umar menyarankan agar permohonan visa furoda sebaiknya disegerakan.
"Kalau memang akan ada yang melakukan haji furoda secepatnya bergabung dengan jemaah haji khusus, dari situlah mereka bisa baku atur. Tapi kalau terlambat, apalagi last minute baru ngusulkan, itu sudah tutup di komputernya. Kalau komputer tutup sudah nggak bisa lagi diakses," ujarnya.
Masih dari penjelasan Menag, sebagian besar kasus kegagalan ini terjadi akibat keterlambatan agen atau penyelenggara dalam menginput data calon jemaah ke dalam sistem Saudi. Bahkan, ketika akses sistem telah ditutup, tidak ada yang bisa membukanya lagi kecuali otoritas tinggi di Saudi.
"Nah, ini yang banyak terjadi di Indonesia. Banyak sekali teman-teman kita itu terlambat, sudah close (tutup) komputer di sini, di pusat, tertutup dan yang bisa membuka itu adalah otoritas yang sangat tinggi karena inilah Saudi Arabia tahun ini betul-betul banyak peraturan baru," ujar Menag.
Kondisi ini jelas menunjukkan bahwa tidak semua rencana perjalanan haji furoda gagal karena kuota tak tersedia. Sebagian besar justru karena kesalahan teknis dan kelalaian agen yang mendaftarkan jemaah terlalu mepet dengan deadline, berharap visa turun di detik terakhir.
Solusi Haji Furoda: Daftar Lebih Cepat, Ambil Jalur Haji Khusus
Menag menekankan, agar kasus serupa tidak terjadi di masa depan, maka siapapun yang ingin mengambil jalur haji furoda sebaiknya segera mendaftar sejak awal tahun. Lebih ideal lagi jika langsung menggabungkan diri ke dalam kelompok haji khusus, karena dari sanalah sinkronisasi dengan sistem Saudi bisa dilakukan lebih terstruktur dan terjadwal.
Dengan kata lain, jangan menunggu mendekati musim haji baru mulai mengurus visa. Langkah pendaftaran dan input ke sistem sebaiknya dilakukan sejak kuota dibuka. Ini tidak hanya memberi peluang lebih besar untuk mendapatkan visa, tetapi juga menjamin kesiapan administrasi dan akomodasi yang diperlukan oleh otoritas Saudi.
Bagaimana Nasib Uang Jemaah yang Gagal Berangkat?
Satu pertanyaan yang menghantui calon jemaah yang gagal berangkat tentu soal nasib dana yang sudah dibayarkan. Menag Nasaruddin menegaskan bahwa persoalan pengembalian uang diserahkan sepenuhnya kepada pihak penyelenggara.
"Nah pengembalian uang ini saya kira itu tergantung dengan organizernya baik di Tanah Suci ini maupun juga agen-agen di negeri kita. Dunia kan sangat global transaksi bisa internasional begitu gampang," tuturnya.
Dengan sistem pembayaran global dan transparansi digital, Menag berharap agar agen-agen perjalanan bisa bertanggung jawab penuh kepada jemaahnya. Entah dengan melakukan refund secara penuh atau menawarkan opsi penjadwalan ulang untuk musim haji mendatang.
Artikel ini telah tayang sebelumnya dengan judul Menag Jelaskan Penyebab Visa Furoda Tak Terbit Tahun Ini.
Baca juga: Kisah-kisah Mereka yang Gagal Haji Furoda |
(inf/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim