Jemaah haji mulai melaksanakan lempar jumrah setelah selesai mengerjakan wukuf di Arafah dan mabit atau menetap di Muzdalifah. Jadwal lempar jumrah telah ditetapkan, jemaah haji Indonesia diimbau untuk melempar jumrah sesuai jadwal.
Operasional penyelenggaraan ibadah haji hari ini, Senin 17 Juni 2024 telah memasuki hari ke-37. Hal ini disampaikan Widi Dwinanda, Tim Media Center Kementerian Agama, dalam siaran pers yang ditayangkan secara live di YouTube Kemenag.
"Saat ini seluruh jemaah tengah menjalani fase puncak haji yaitu bermalam di Mina dan melontar jumrah. Hari ini, tanggal 11 Zulhijah 1445 Hijriyah adalah hari kedua para jemaah haji berada di Mina kemudian jemaah haji bersiap melakukan lontar jumrah. Jemaah akan melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah," jelas Widi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jemaah Haji Mulai Lempar Jumrah |
Lebih lanjut Widi menjelaskan, jadwal lontar jumrah yang telah ditetapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tanggal 11 Dzulhijjah jemaah dapat melakukan lontar jumrah pada pukul 05.00 sampai 11.00 Waktu Arab Saudi (WAS), kemudian pukul 11.00 sampai 17.00 WAS dan pukul 17.00 sampai 00.00 WAS.
Di antara waktu tersebut jemaah bisa menyesuaikan waktu lontar pada saat sore hari atau malam dengan pertimbangan kondisi cuaca tidak panas atau lebih sejuk.
"PPIH terus mengingatkan para jamaah agar mematuhi ketetapan waktu melontar jumrah yang telah ditentukan penetapan jadwal tersebut untuk meminimalisasi potensi resiko di tengah kepadatan jemaah di area lontar jumrah serta untuk keselamatan jemaah," lanjut Widi.
PPIH juga menempatkan petugas di sekitar area lontar jumrah untuk membantu mengarahkan dan memastikan jemaah haji Indonesia melaksanakan lontar jumroh dengan aman sejak berangkat dari tenda Mina ke jamarat agar selalu berada dalam rombongan regu ataupun kloternya.
Jemaah diimbau untuk jangan memisahkan diri dan tidak tergesa-gesa ketika berjalan menuju jamarat. Selain untuk menghemat tenaga juga untuk mempertimbangkan jumlah lain dalam rombongannya khususnya jemaah wanita, disabilitas dan lansia.
Jemaah juga diimbau untuk berjalan sesuai arah untuk menghindari potensi terjadinya tabrakan antar jemaah.
"Ikuti arahan petugas ketua regu ataupun ketua rombongan saat menjalani aktivitas melontar jumrah. Pastikan membawa bekal minuman untuk menjaga hidrasi tubuh, membawa identitas diri berupa paspor, visa, gelang tangan serta identitas rombongan yang mudah dikenali oleh rekan lainnya," jelas Widi.
Jemaah diminta fokus dalam melakukan aktivitas ibadah dengan memperbanyak zikir mengingat dan mendekat kepada Allah, mengagungkan asma Allah, baik dengan bertakbir, membaca Al-Qur'an, kalimat tauhid dan wirid-wirid lainnya.
Mina termasuk tempat mustajab, maka jemaah diharapkan memaksimalkan untuk melangitkan doa-doa dan harapan terbaik.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri