8 Amalan Bulan Dzulhijjah yang Pahalanya Seperti Haji & Umrah

8 Amalan Bulan Dzulhijjah yang Pahalanya Seperti Haji & Umrah

Alvin Setiawan - detikHikmah
Rabu, 12 Jun 2024 18:00 WIB
Ilustrasi haji
Ilustrasi haji dan umrah. (Foto: Getty Images/Shakeel Sha)
Jakarta -

Ketika memasuki sepuluh hari pertama Dzulhijjah, muslim dapat memaksimalkan waktu tersebut untuk memperbanyak amal dan ibadah. Di antara banyaknya amalan di bulan Dzulhijjah, ada amalan yang setara dengan haji dan umrah.

Mengenai kemuliaan bulan Dzulhijjah termaktub dalam surah At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Mengenai keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah selanjutnya, Muhammad Nurani dalam buku Dahsyatnya Amalan Harian Rasulullah: Cara Jitu Mengaktifkan Kartu Ajaib Anti Api Neraka menyebut sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama daripada hari lainnya di dunia.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Hari-hari di dunia yang paling utama adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah." (HR Bazzar dari Jabir)

Disebutkan pula dalam sebuah riwayat, keutamaan mengenai amalan yang dikerjakan bulan Dzulhijjah, setara dengan jihad di jalan Allah SWT. Berikut bunyi haditsnya,

مَا الْعَمَلُ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِى هَذِهِ » . قَالُوا وَلاَ الْجِهَادُ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ

Artinya: "Tidak ada amal yang lebih utama daripada amal ibadah di 10 hari Dzulhijjah ini. Sahabat bertanya, 'Apakah tidak dengan jihad?' Rasulullah SAW menjawab, 'Tidak juga jihad, kecuali orang yang keluar dengan diri dan hartanya, kemudian tidak kembali membawa apapun'." (HR Bukhari)

7 Amalan Dzulhijjah yang Berpahala Setara Haji dan Umrah

1. Salat Jemaah 5 Waktu di Masjid

Muhammad Abdul Athi Buhairi dalam buku Ubah Masalah Jadi Berkah, menyebut amalan salat fardhu lima waktu berjamaah setara dengan pahala haji dan umrah.

Pendapat ini merujuk pada hadits yang bersumber dari Abu Umamah. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan salat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan salat dhuha dan tidak ada tujuan lain seperti itu maka akan diberikan pahala umrah." (HR Abu Dawud)

Muhammad Abdul Athi Buhairi menyebut hal ini terutama dalam pengamalan salat Subuh dan Isya berjamaah. Sebagaimana yang dikatakan dari 'Uqbah ibn Abdul Ghafar: "Salat Isya yang dilakukan secara berjamaah pahalanya sama dengan pahala ibadah haji. Sedangkan salat Subuh yang dilakukan secara berjamaah pahalanya setara dengan pahala ibadah umrah."

2. Membantu Sesama Muslim

Masih merujuk sumber yang sama, disebutkan Al-Hasan berkata, "Bantuanmu untuk memenuhi kebutuhan saudaramu sesama muslim itu lebih baik daripada ibadah haji setelah engkau beribadah haji."

3. Berangkat Lebih Awal saat Salat Jumat

Selanjutnya, menghadiri salat Jumat ganjarannya setara dengan pahala haji sunnah. Sa'id ibn Al-Musayyab mengatakan, "Salat Jumat lebih dicintai bagi kita daripada haji nafilah."

Rasulullah SAW adalah orang pertama yang melakukan haji nafilah, yaitu ibadah haji yang bisa diibaratkan sebagai hadiah untuk menghormati Baitullah. Dalam sebuah hadits yang lemah disebutkan bahwa, "Salat Jumat adalah hajinya kaum miskin."

4. Berbakti kepada Orang Tua

Syekh Sa'ad Yusuf Mahmud Abu Aziz dalam buku Semua Ada Haknya, mengatakan berbakti kepada orang tua setara dengan amalan haji dan umrah. Disebutkan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Anas bin Malik RA, ia berkata:

إِنِّي أَشْتَهِي الْجِهَادَ وَلا أَقْدِرُ عَلَيْهِ ، قَالَ : هَلْ بَقِيَ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ ؟ قَالَ : أُمِّي ، قَالَ : فَأَبْلِ اللَّهَ فِي بِرِّهَا ، فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ ، وَمُعْتَمِرٌ ، وَمُجَاهِدٌ ، فَإِذَا رَضِيَتْ عَنْكَ أُمُّكَ فَاتَّقِ اللَّهَ وَبِرَّهَا

Artinya: "Ada seseorang yang mendatangi Rasululah SAW dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah SAW bertanya padanya, 'Apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup?' Ia jawab, 'Ibunya masih hidup.'

Rasul pun berkata padanya: "Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad," (HR Ath-Thabrani)

5. Dzikir setelah Subuh hingga Matahari Terbit

Abdillah F. Hasan dalam buku Berhaji bagi yang Tak Mampu, mengatakan salat Subuh yang dilakukan secara berjamaah yang dilanjutkan dengan berdzikir setelah salat hingga matahari terbit, mendapatkan ganjaran setara ibadah haji.

Seperti yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa salat Subuh berjamaah lalu duduk berdzikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari kemudian salat 2 rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (HR Tirmidzi)

6. Pergi ke Masjid untuk Menuntut Ilmu

Dikutip dari buku Rahasia Agar Panjang Umur dan Banyak Pahala karya Muhammad Fadlun, disebutkan amalan yang setara haji dan umrah ialah meniatkan pergi ke masjid untuk mencari ilmu.

Dari Abu Umamah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berjalan menuju masjid, tidak ada maksud kecuali untuk mempelajari kebaikan atau mendalaminya, maka bagi dia seperti menunaikan haji dengan sempurna dalam melaksanakannya." (HR Thabrani)

7. Menunaikan Salat Dhuha di Masjid

Memang tidak ada keharusan untuk melaksanakan salat sunnah Dhuha di masjid. Namun, disebutkan dalam sebuah riwayat bagi mereka yang melaksanakan salat Dhuha di masjid setara dengan pahala umrah.

Dalam riwayat Abu Dawud disebutkan, "Barangsiapa yang keluar rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan salat wajib, maka pahalanya seperti mendirikan salat. Dan barangsiapa yang keluar untuk mendirikan salat dhuha, maka ia berhak mendapatkan pahala seperti pahala umrah. Dan salat yang sungguh-sungguh (tentunya ikhlas) yang tidak lalai di antara keduanya (shalat wajib dan sunah) maka akan dicatat di illiyyin.' (HR Ahmad)

8. Berzikir usai Salat

Amalan terakhir setara dengan pahala haji dan umrah ialah berdzikir usai salat. Bahkan Allah SWT ketika memasuki bulan Dzulhijjah mencintai orang-orang yang memperbanyak dzikirnya.

Muhammad Arifin Rahman dalam buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus, bahkan Rasulullah SAW pun menganjurkannya. Sabda Rasulullah SAW pada sebuah hadits yang berbunyi,

"Tidak ada hari-hari yang paling agung di sisi Allah SWT dan paling dicintai amalan padanya, selain ayyamul 'asyr (sepuluh hari pertama Dzulhijjah), maka perbanyaklah padanya tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir." (HR Thabrani)


Wallahu a'lam.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads