Wanita Haid Tetap Wajib Wukuf di Arafah saat Puncak Haji

Kabar Haji 2024

Wanita Haid Tetap Wajib Wukuf di Arafah saat Puncak Haji

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 10 Jun 2024 20:30 WIB
A Muslim pilgrim prays on the rocky hill known as the Mountain of Mercy, on the Plain of Arafat, during the annual Hajj pilgrimage, near the holy city of Mecca, Saudi Arabia, Tuesday, June 27, 2023. Around two million pilgrims are converging on Saudi Arabias holy city of Mecca for the largest Hajj since the coronavirus pandemic severely curtailed access to one of Islams five pillars. (AP Photo/Amr Nabil)
Seorang wanita sedang wukuf di Padang Arafah (Foto: AP/Amr Nabil)
Jakarta -

Konsultan Ibadah Daerah Kerja Makkah Profesor Siti Mahmudah mengatakan kewajiban wukuf di Arafah berlaku bagi semua jemaah haji. Wanita haid tetap harus melaksanakannya.

"Perempuan tetap wajib berangkat ke Arafah dengan niat umrah haji walaupun dalam keadaan sedang haid," ujar Siti Mahmudah saat memberikan manasik bagi petugas haji perempuan di Sektor 7 Makkah, dikutip dari laman Kemenag, Senin (10/6/2024).

"Ingat, haji adalah Arafah. Maka tidak sah bila pada 9 Zulhijjah tidak hadir di Arafah," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haid tidak menjadi penghalang bagi perempuan untuk berhaji. Hajinya tetap sah, dan tidak mengurangi kemabrurannya.

Sementara itu, perempuan yang sedang haid dianjurkan untuk menunggu sampai suci sebelum melakukan tawaf ifadhah. Tapi dengan syarat, mereka masih memiliki waktu untuk tinggal lama di Makkah.

ADVERTISEMENT

"Jika tidak punya waktu lagi, amati apakah ada masa jeda suci. Jika dia tidak melihat darah haid, segera mandi, lalu memakai pembalut yang rapat dan menjaga dari tetesan darah, kemudian melaksanakan tawaf ifadhah dan sai," kata Siti Mahmudah.

Jika setelah itu masih mendapati darah haid, maka tawafnya tetap sah. Namun jika menjelang kepulangan seorang perempuan masih haid dan harus segera kembali ke Indonesia, maka ia boleh melakukan tawaf ifadhah dengan menjaga darah haidnya menggunakan pembalut yang aman.

"Mengikuti pendapat Ibnu Taimiyah, thawaf tersebut sah dan tidak dikenakan dam," ungkap Siti Mahmudah.

Sedangkan bagi perempuan yang akan meninggalkan Kota Makkah dalam keadaan haid, tidak perlu melakukan thawaf wada'. Cukup dengan berdiri dan berdoa di hadapan Masjidil Haram untuk pamit pulang dari rumah Allah sebagai tamu Allah.




(hnh/kri)

Hide Ads