Bicaranya lantang, penuh rasa percaya diri. Bibirnya terus mengukir senyum. Semangat jiwa mudanya seolah menghipnotis semua orang yang ada di ruangan.
"Kondisi Aura seperti ini bukan kekurangan. Semua sama di mata Allah, hanya ketakwaan kita yang Allah lihat," ujar gadis tunanetra ini saat ditemui di hotelnya di Sektor 3, tempat dia menginap di Makkah.
Putrie Aura Hermawan, gadis asal Kota Binjai, Sumatera Utara ini menjadi salah satu jemaah haji muda. Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, mahasiswi Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Padang itu pergi haji bersama ibunya, Elis Hasfriyani (49).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seharusnya kami pergi bertiga sama Ayah, namun qadarullah papa meninggal tahun 2020. Padahal Papa yang daftarkan Aura dan Mama," ujarnya yang mengaku sedih karena batal berangkat dengan papanya.
Namun hal itu tak membuatnya larut dalam kesedihan. Rasa bahagia bisa berhaji di usia muda dengan keterbatasannya, tak bisa ia sembunyikan.
"Masyaallah, senang sekali karena bisa berangkat dengan Mama. Mama adalah orang yang paling Aura sayangi di dunia ini," ujarnya sambil wajahnya diarahkan ke samping, di mana sang ibu, Elis, duduk menemaninya selama sesi wawancara dengan sejumlah tim Media Center Haji 2024.
Aurra juga mengapresiasi layanan yang diberikan Kementerian Agama (Kemenag) kepada para jemaah disabilitas seperti dirinya. "Aku dan Mama dapat kelas bisnis, Kak, tidur terus sampai susah dibangunin," ujarnya sambil tertawa.
Kursi bisnis bagi lansia dan disabilitas merupakan salah satu layanan yang diberikan untuk membuat jemaah lansia dan disabilitas nyaman.
Selama sesi wawancara, Aura tak henti mengucap syukur. Ia yakin, kecintaannya terhadap Al-Qur'anlah yang membuatnya bisa berada di Tanah Suci dan bahkan berbagi kisah dengan awak media.
"Saya mencintai Al-Qur'an. Saya yakin, apa yang saya peroleh itu berkah dari Al-Qur'an, saya bisa merasakannya," ujar Aura. Lagi-lagi kalimat yang meluncur dari mulutnya membuat orang yang ada di ruangan menatapnya dengan penuh rasa kagum.
Cinta Al-Qur'an di Usia Belia
Kecintaannya terhadap Al-Qur'an sejak kecil telah mengantarkannya menjuarai berbagai lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) mulai dari tingkat kota, provinsi hingga nasional.
Pada 2016 dan 2017, ia mengikuti lomba MTQ bagi siswa SMP dan SMA difabel dan berhasil meraih juara satu. Bahkan, ia pernah terpilih menjadi peserta lomba MTQ Nasional bagi disabilitas dan masuk 13 besar.
Lalu, pada 2022 pun, Aura masih mengikuti lomba MTQ pada ajang kompetensi pedagogi muda Indonesia, dan berhasil menjadi juara dua. Namun, ia pernah juga tidak juara.
![]() |
"Sedih awalnya, Mama ngebujukinnya setengah mati, sampai enggak mau makan, tapi kemudian Aura yakin kalau itu belum rezekinya, Allah belum menghendaki, jadinya legawa," ucapnya.
Kecintaannya terhadap Al-Qur'an sudah dipupuk sejak ia kecil. Sejak usia 3 tahun, Aura sudah menghapal surat-surat pendek. "Mamanya Mama bilang, meski anak ini tunanetra dia harus jadi penghafal Al-Qur'an," ujar Aura menirukan ucapan neneknya.
Di usia 5 tahun, Aura mulai belajar tilawah dengan seorang guru. Metode belajarnya pun mendengarkan rekaman. Lalu, pada umur 8 tahun, Aura mulai belajar membaca Al-Qur'an braille.
"Setelah bisa Al-Qur'an braille, Aura bisa berkali-kali khatam dalam satu bulan," ujar Aura yang saat ini sudah menghapal 10 juz.
Setelah bisa membaca Al-Qur'an braille, Aura belajar tilawah. "Cuma Mama bingung cari guru tilawah, sampai akhirnya umur 10 tahun ketemu gurunya," ujar Aura yang bertekad menghafal 30 juz Alquran pada akhir tahun ini.
Untuk mengejar targetnya, setiap hari Aura menghapal 3 hingga 6 halaman Al-Qur'an, dibantu dengan aplikasi Khatam yang ia sematkan di handphone-nya.
"Saat menghapal biasanya Aura harus mendengarnya sampai 5 kali, kadang sebelum 5 kali, Aura sudah bisa hapal," ujarnya berbagi tips.
Kecintaannya terhadap Al-Qur'an jugalah yang membuat Aura tak mau bernyanyi meskipun suaranya bagus. Ia juga pandai bermain piano. "Kalau main piano sambil selawatan," katanya yang mengaku mengagumi Putri Ariani, penyanyi tunanetra yang mulai dikenal saat mengikuti America's Got Talent 2023 lalu.
Hilang Penglihatan Usia 6 Bulan
Aura dilahirkan dengan kondisi prematur. Elis pecah ketuban saat kandungan mau menginjak 7 bulan. "Kata Mama, berat badan Aura cuma 1,6 kilogram, makanya Aura di inkubator selama 39 hari," tuturnya yang diamini Elis yang terus mendampingi Aura.
Saat Aura menginjak usia 6 bulan, barulah Elis sadar anaknya tak bisa melihat. Elis yang saat itu bekerja di sebuah maskapai penerbangan mendapatkan kabar dari pengasuh anaknya kalau Aura tidak merespons mainan yang diberikan.
"Saya bawa ke rumah sakit katanya harus dioperasi, matanya katarak. Saya bawa juga ke Penang, di sana dibilang syaraf matanya putus, jadi tidak bisa diapa-apain," ujar Elis.
Bahkan, kata Elis, papa Aura sampai bilang ke dokternya untuk mencari donor mata. "Tapi, tetap enggak bisa," kata Elis yang tak kuasa membendung air matanya.
Elis, terutama suaminya tak patah semangat. Mereka terus mencoba berbagai pengobatan l agar anak semata wayang mereka bisa sembuh. Selama tiga tahun mereka mencari pengobatan, bahkan hingga ke Singapura.
"Sama Ayahnya (Aura) dibawa ke rumah sakit di Singapura, sama dokternya bilang syaraf matanya putus, enggak bisa diapa-apain," katanya.
Dengan perasaan tak karuan memikirkan nasib anaknya, Elis yang baru keluar ruangan dokter melihat anak kecil yang duduk di kursi roda dengan kondisi sangat memprihatinkan.
"Saya lihat ada anak tunanetra, dia sininya (leher) dibolongi, terbaring di kasur roda, pakai infus. Di situ saya langsung merasa bersyukur anak saya meski tunanetra masih bisa lari-lari. Sesusahnya saya masih ada yang lebih susah, di situ Papanya dan saya bisa menerima keadaan anak saya," ujarnya.
Peristiwa itu merupakan titik balik Elis dan suaminya. Mereka bisa menerima kondisi anaknya dan bertekad untuk membesarkan Aura dengan baik. "Saya membesarkan Aura seperti orang tua lainnya," katanya yang sangat bangga melihat Aura menjadi gadis yang penuh semangat.
"Aura sayang sekali Mama, Mama mendidik Aura dengan tangannya sendiri, Aura enggak dikasih ke yang lain," ujar Aura menimpali.
Lantunan ayat suci Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 197 soal haji menutup obrolan dengan Aura. Suaranya yang syahdu membuat orang yang mendengar tak kuasa menahan haru.
"Di depan Ka'bah saya berdoa biar urusan kuliah lancar, umur panjang, istikamah bisa memperdalam ilmu Quran, dan disegerakan ziyadah (hafalan bertambah-red)," ujar gadis ceria ini.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike