Keistimewaan Makkah dan 120 Rahmat Allah bagi Tiga Kelompok Umat

Keistimewaan Makkah dan 120 Rahmat Allah bagi Tiga Kelompok Umat

Sudrajat - detikHikmah
Jumat, 07 Jun 2024 08:34 WIB
Ustaz Sudiawan Nasarudin
Ustaz Sudiawan Nasarudin. Foto: Iqbal Arif Ismail/detikcom
Makkah -

Makkah adalah kota yang suci dan aman berkat doa Nabi Ibrahim AS seperti terekam dalam surah Al-Baqarah ayat 126 dan surah Ibrahim ayat 35. Atas doa yang dikabulkan tersebut, Allah pun meyakinkan hamba-Nya yang beriman tentang keamanan negeri tersebut dalam firman-Nya di surah At-Tin ayat 3, "Wa hāżal-baladil-amīn."

Pemandu jemaah haji khusus Maktour, Ustaz Sudiawan Nasarudin menyampaikan hal tersebut dalam tausyiah di hadapan puluhan jemaah saat jam makan siang di Restoran Hotel Dar Tawhid Intercontinental, Kamis (6/6/2024).

Selain itu, di Makkah berdiri Masjidil Haram yang di dalamnya diturunkan 120 rahmat setiap hari, siang dan malam. Sebuah hadits menyatakan salat di Masjidil haram nilainya 100 ribu kali lipat dibanding salat di Masjid Nabawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karenanya memperbanyak ibadah salat di Masjidil Haram amat dianjurkan untuk setiap muslim yang datang ke sana. Selain mengerjakan salat fardhu lima waktu, mereka bisa mengerjakan salat sunah yang lain dalam jumlah rakaat yang maksimal," ujar Sudiawan.

Terkait keistimewaan ibadah di Masjidil Haram, Ustaz Sudiawan Nasarudin menambahkan bahwa Masjidil Haram adalah satu-satunya masjid di dunia yang terdapat di dalamnya Ka'bah Al Musyarrofah. Dalam sebuah hadits Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu (RA) yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, disebutkan bahwa Rasullullah SAW bersabda, "Ada 120 rahmat yang Allah turunkan setiap hari di Baitullah. Enam puluh rahmat diantaranya diberikan kepada mereka yang tengah mengerjakan tawaf."

ADVERTISEMENT

Sisanya, ustaz kelahiran Batujai, Lombok Tengah 12 Juni 1973 itu melanjutkan, 40 rahmat bagi orang yang menunaikan salat dan 20 rahmat bagi orang yang memandang ke arah Ka'bah. "Ini menunjukkan bahwa ibadah di Masjidil Haram amatlah diperintahkan, sebab rahmat Allah SWT senantiasa diturunkan di sana, sepanjang waktu, khususnya ketiga ibadah yang spesifik tadi yaitu tawaf, memperbanyak salat dan memandang Ka'bah. Perbanyaklah salat sunah dengan rakaat maksimal," katanya.

Banyak orang mampu dan sehat, melanjutkan, tapi mereka tidak diberi kesempatan untuk memenuhi undangan Allah SWT untuk berhaji ke Makkah. Karena itu, mereka yang sudah berada di Makkah yang suci, seyogianya menjaga lisan, hati, dan pikirannya.

"Sebab, sekali lagi, banyak orang mampu dan sehat bahkan mungkin lebih dari kita tapi belum ada kesempatan untuk memenuhi panggilan Allah SWT," kata Sudiawan yang selama belasan tahun tinggal di Makkah.

Dalam kesempatan yang sama, Ustaz M. Hafizd menambahkan bahwa karena Allah SWT memberi nilai kebaikan hingga 100 ribu kali lipat, ada yang berpendapat tak hanya salat tapi juga perbuatan yang baik dan buruk akan diberi nilai yang sama. Karena itu ada riwayat yang menyebutkan sahabat Nabi, Sayidina Umar tak berani berlama-lama di Kota Makkah. Bukan karena takut atau benci, tapi khawatir melakukan dosa dan ini artinya mengotori kesucian Kota Makkah.

Sahabat Rasulullah Abdul Hakim Abbas pun, kata Hafizd, tak menetap di Mekkah tapi di Thaif. "Di sana ada makam beliau dan masjid Abdullah bin Abbas," ujarnya.

Merujuk www.islamiclandmarks.com, Abdullah bin Abbas adalah keponakan Rasulullah SAW dari istrinya, Maemunah. Abdullah bin Abbas yang lahir tiga tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah dan kemudian dikenal sebagai ahli tafsir.

Terkait sosok Sayidina Umar, Rasulullah SAW pernah memujinya dengan mengatakan, "Kalau saja ada nabi setelah aku, maka Umarlah yang paling pantas." Para ahli sejarah mengkorelasikan pujian tersebut kemudian dengan prestasi Umar yang berhasilan menaklukan sepertiga dunia seperti Romawi, Persia, dan Mesir.




(jat/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads