Tak semua lelaki yang hidup menduda tak tahan untuk kembali menikah, Jemmy Chandra Kenawas adalah bagian dari yang langka tersebut. Sudah 25 tahun dia bertahan hidup seorang diri sejak sang istri, Fia Banyuwati Hanafi, berpulang di usia 40 tahun.
Selama empat tahun sebelumnya dia berusaha mendampingi, memotivasi, dan memberikan pengobatan terbaik untuk perempuan asal Garut yang didera kanker rahim.
"Saya terus mencoba untuk ikhlas melepasnya betapa pun sangat sayang kepadanya," kata Jemmy mengenang momen kepergian sang istri di sela sarapan pagi bersama detikHikmah di Restoran Marmara, Hotel Hilton, Madinah, Rabu (29/5/2024).
Ia bertekad untuk membesarkan sendiri kedua putranya yang kala itu masih sekolah di bangku SMP, dan si bungsu baru 4 tahun dengan segenap cinta kasih yang ada. Lelaki kelahiran 14 Mei 1959 itu sepertinya tak bisa membayangkan ada perempuan lain sehebat istrinya yang mampu mendampingi untuk bersama membesarkan anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kala itu sekuat tenaga saya berusaha untuk tidak menangis. Saya ikhlas menerima dan menjalani takdir," ujarnya.
Jemmy mengaku mengenal Fia saat bersekolah di SMA 3, Bandung. Beberapa temannya yang menjodohkan dengan murid SMA St Angela itu. "Dia asal Garut dan cantik, makanya saya kepincut," seloroh lelaki yang aslinya berasal dari Sumatera Selatan itu.
Setelah kedua putranya berumah tangga dan memberi seorang cucu, para menantunya kerap mengingatkan agar Jemmy kembali berumah tangga. Mereka aktif cawe-cawe mencarikan perempuan yang dinilai tepat untuk mendampingi hari tua Jemmy.
"Ya, saya sempat dekat dengan 2-3 perempuan yang pernah menikah tanpa dikarunia anak, tapi mungkin belum jodoh saja sehingga tak sampai ke pelaminan," ujar Jemmy.
Dia mengaku tak bermaksud egois bila di hatinya menetapkan syarat perempuan calon pendampingnya kelak adalah yang belum dikaruniai anak. Namun dia merasa kondisi semacam itulah yang ideal untuknya.
Sesekali Jemmy mengaku terlintas rasa cemburu bila melihat ada pasangan yang terlihat mesra, berjalan bergandengan mesra. Namun perasaan manusiawi semacam itu tak pernah dibuat mendalam, apalagi kemudian menjadi pikiran dan prasangka buruk kepada Allah SWT.
"Sewaktu berobat ke RS Pertamina saya pernah iri melihat pasangan yang usianya sudah di atas 80 tahun masih mesra bergandengan tangan, tapi sebatas membatin saja," kata lulusan Universitas Oregon, Amerika Serikat itu.
Adakah dalam ibadah haji yang pertama ini terselip doa untuk mendapat jodoh? Jemmy cuma tersenyum saat disinggung demikian. Hanya saja yang pasti dia merasa seperti mendapatkan keajaiban. Pensiunan konsultan di industri otomotif ini mengaku mendaftar haji via Maktour pada 2019 dan mendapat jadwal keberangkatan 2026.
Namun suatu hari temannya semasa sekolah bertandang ke kediamannya di Cipete, Jakarta Selatan. Rupanya sang teman itu bertetangga dengan Bos Maktour, Fuad Hasan Masyhur. Selang beberapa hari kemudian dia mendapat tawaran untuk berangkat Mei 2024 karena ada calon jemaah yang berhalangan berangkat.
"Saya tentu amat mensyukurinya dan langsung menyatakan kesediaan berangkat meski masih sendiri," ujarnya. Insyaallah kelak hajinya mabrur Pak Jemmy...
(jat/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi