Jemaah Lansia Bisa Manfaatkan Keringanan Ibadah demi Kelancaran Haji

Kabar Haji 2024

Jemaah Lansia Bisa Manfaatkan Keringanan Ibadah demi Kelancaran Haji

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 28 Mei 2024 15:05 WIB
Penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Sejumlah ikhtiar dilakukan agar para lansia nyaman melaksanakan ibadah haji.
Jemaah haji lansia (Foto: dok. PPIH)
Jakarta -

Puncak ibadah haji 1445 H/2024 M tinggal beberapa hari lagi. Kementerian Agama (Kemenag) RI mengimbau jemaah haji lansia dan kategori risiko tinggi agar memanfaatkan keringanan ibadah atau rukhsah dalam menjalani rangkaian hajinya.

Anggota Media Center Kemenag Widi Dwinanda mengatakan rukhsah tersebut tercantum dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Bagi Lansia yang diterbitkan Kemenag. Tahun ini, pemerintah masih mengusung Haji Ramah Lansia.

Beberapa keringanan bagi jemaah haji lansia terkait dengan pelaksanaan salat selama di Tanah Suci hingga ritual haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, salat di hotel atau masjid terdekat hotel. Salat bagi jemaah lansia, risiko tinggi dan disabilitas bisa dilakukan di mana saja di Tanah Haram baik di hotel atau di masjid terdekat. Mereka tetap mendapatkan keutamaan pahala salat sebagaimana di Masjidil Haram," ujar Widi saat konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kemenag RI, Selasa (28/5/2024).

Kedua, melontar jumrah. Hukum melontar jumrah adalah wajib. Apabila seseorang tidak melaksanakannya maka akan dikenakan dam atau fidyah.

ADVERTISEMENT

"Bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan lontar jumrah, dapat mewakilkan pada orang lain yaitu dengan syarat si wakil harus melempar atas nama dirinya terlebih dahulu untuk masing-masing dari ketiga jumrah," jelas Widi.

Ketiga tawaf. Tawaf ifadah merupakan salah satu rukun haji. Mengingat area tawaf penuh sesak, jemaah lansia perlu memilih waktu yang strategis dan juga kondusif.

"Pelaksanaan tawaf ini tidak harus berjalan kaki. Boleh juga dengan naik kursi roda, digendong atau bahkan menggunakan skuter," kata Widi.

Keempat sa'i. Berdasarkan pendapat mazhab Syafi'i, lansia boleh memilih bersa'i dengan berjalan kaki, naik kursi roda, atau skuter sesuai dengan situasi atau kondisinya saat itu.

Jemaah lansia juga perlu mempertimbangkan tips Imam Al Nawawi yang menyatakan bahwa yang lebih utama adalah mencari waktu yang sepi untuk bersa'i.

"Jika suasana sangat ramai dan berdesak-desakan, lebih baik menjaga diri agar tidak sampai terdesak atau tersakiti oleh orang lain," ungkap Widi.

Dengan demikian, Widi berharap sejumlah kemudahan atau rukhsah tersebut membuat jemaah lansia dapat menjalani rangkaian ibadah dengan khusyuk, aman, dan lancar.




(hnh/kri)

Hide Ads