Kisah sepasang suami istri yang berjuang bersama-sama untuk pergi ke Tanah Suci dan menunaikan ibadah haji bersama-sama, namun ketika waktu keberangkatannya tiba, salah satu dari mereka telah lebih dulu kembali kepada Allah SWT.
Kisah ini dilansir oleh situs Kemenag (20/05/2024) mengenai sepasang suami istri bernama Daryono dan Runiti, merupakan anggota kelompok terbang (Kloter) 32 Embarkasi Solo (SOC 32), berasal dari Pemalang.
Namun, takdir berkehendak lain. Daryono menghembuskan napas terakhirnya saat proses awal perjalanan ke tanah suci, di Embarkasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu petugas embarkasi membantu melayani sepasang suami-istri ini menuju kamar hotel di Lt 2, setelah nama Daryono tergabung dalam Asrama Haji Donohudan (19/05/2024). Sehingga Runiti membantu merapikan perlengkapan yang dibawa suaminya itu.
Selepas membantu Daryono, Runiti kembali ke kamarnya. kemudian, beberapa jemaah akan menyapa dan masuk ke kamar Daryono, namun Daryono tidak merespons dan tubuhnya tampak tak bergerak. Khawatir dengan kondisi Daryono, teman tersebut segera melaporkan kejadian itu kepada petugas Karu, Karom, dan petugas embarkasi.
Selanjutnya, Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriardi menjelaskan mengenai kejadian tersebut.
"Pihak Poliklinik Embarkasi langsung melakukan pemeriksaan terhadap Daryono. Dan ternyata Bapak Daryono sudah meninggal dengan diagnosa gagal jantung," ujar Humas PPIH.
Dengan berat hati, Runiti harus menguatkan dirinya untuk melanjutkan tujuan awal yang mereka rencanakan bersama. Ia mendapat dukungan moril dari Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad, keluarga, dan jemaah SOC-32 saat proses keberangkatan haji di gedung Muzdalifah Embarkasi Solo (20/05/2024).
Esok harinya Runiti terlihat tegar dan kuat, meskipun malam sebelumnya ia masih meratapi kepergian suaminya. "Doakan saya tabah dan kuat ya Mbak," ujarnya demikian.
Diakuinya, sebelum keberangkatan perbekalan hingga uang saku pun telah dipersiapkan suami dan dirinya dengan baik, "Ini suami saya yang menyiapkan uang saku," katanya.
Berkat dukungan dari teman-teman seperjuangan yang berada dalam Kloter SOC-32 Runiti sudah tidak khawatir lagi.
Ketua Kloter SOC-32, Khabibur Rokhman, menyampaikan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan seluruh jemaah dalam kloter, terutama mereka yang satu rombongan dan sekamar, untuk terus memberikan hiburan dan dukungan kepada Runiti.
"Kami, Karu, dan Karom, serta semua jemaah kloter SOC-32 akan selalu berupaya untuk memberikan pendampingan, semangat dan membesarkan hati Ibu Runiti. Agar beliau bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan sebaik-baiknya," ujar Khabib.
Sebagai Ketua Kloter, dirinya berharap agar Runiti mampu melaksanakan ibadah haji dengan sehat dan gembira.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat