Keutamaan Salat Jenazah usai Salat Fardhu di Masjidil Haram dan Nabawi

Kabar Haji 2024

Keutamaan Salat Jenazah usai Salat Fardhu di Masjidil Haram dan Nabawi

Sudrajat - detikHikmah
Selasa, 21 Mei 2024 09:30 WIB
Muthowif calon jemaah haji Maktour, Ustaz Syarif Hidayatullah
Muthowif calon jemaah haji Maktour, Ustaz Syarif Hidayatullah. Foto: Ryan / Maktour
Jakarta -

Setelah berakhirnya salat fardhu, baik di Masjidil Haram (Makkah) maupun di Masjid Nabawi (Madinah) muazin biasa mengumandangkan panggilan dengan lafaz, "Ash-shalatu 'alal amwati yarhakumullah..."

"Itu merupakan ajakan untuk ikut salat jenazah," kata Ustaz Syarif Hidayatullah dalam acara manasik praktik yang digelar Maktour, akhir pekan kemarin.

Panggilan muazin ini, ia melanjutkan, tentu berbeda-beda menyesuaikan jenazah yang akan disalatkan. Jika dikatakan ash-shalatu 'alal mayyiti.. itu artinya panggilan salat jenazah untuk mayat laki-laki, ash-shalatu 'alal mayyitati.. panggilan salat jenazah untuk mayat perempuan. Khusus untuk mayat anak-anak muazin akan mengucapkan, ash-sholatu 'alat thifli, sementara ash-sholatu 'alal amwat dikumandangkan jika jumlah mayat yang akan disalatkan banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila jemaah tidak paham jenis kelamin, dewasa atau kanak-kanak, maupun jumlahnya, kata Ustaz Syarif, jemaah yang akan bermakmum cukup mengucapkan, "Saya niat salat jenazah seperti yang diniatkan imam."

Tentang keutamaan salat jenazah di kedua masjid tersebut, menurut Syarif Hidayatullah, memang tidak ada hadis secara khusus. Namun secara umum disebutkan keutamaan ibadah di Masjidil Haram atau di Masjid Nabawi, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Satu salat di masjidku ini (Nabawi) lebih afdol seribu kali daripada salat di tempat yg lain, kecuali Masjidil Haram." Dalam hadis lain disebutkan bahwa ganjaran salat di Masjidil Haram adalah seratus ribu kali.

ADVERTISEMENT

"Hadis ini memang hanya menyebutkan tentang salat, tapi tidak menutup kemungkinan ibadah yang lain pun akan mendapat ganjaran yang sama. Termasuk jika kita mengikuti salat jenazah di kedua masjid utama tersebut," kata alumnus Fakultas Ushuludin UIN Jakarta itu.

Apalagi, ia melanjutkan, ada keterangan dari hadis lain terkait ganjaran untuk yang mengikuti salat jenazah yaitu mendapat ganjaran satu qiroth. Para sahabat bertanya apa itu 1 qiroth ya Rasulullah? Lalu Rasul SAW menjawab: Satu Gunung Uhud. "Itulah keutamaan yang kita dapatkan ketika mengikuti salat jenazah di dua masjid suci," kata Ustaz Syarif.

Menurut Ustaz Muhammad Hafizd yang turut menyampaikan materi manasik, salat jenazah di kedua masjid tersebut biasanya dilakukan sebelum salat qobla. "Sebaiknya Bapak-Ibu ikut salat jenazah, baru setelah itu salat qobla agar konsentrasi tidak terganggu," ujarnya.

Salat jenazah dilakukan dalam empat kali takbir, tanpa rukuk dan sujud.

Takbir pertama, membaca ta'awudz, basmalah dan surah Al-Fatihah. (Tanpa didahului dengan doa iftitah sebelumnya).

Takbir kedua, membaca sholawat:

Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita 'alaa Ibrahim wa 'allaa aali Ibrahim. Wa baarik 'alaa Muhammadin wa 'alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta 'alaa Ibrahim wa 'alaa aali Ibrahim fil-'aalamiina innaka hamiidummajid

Takbir ketiga, membaca doa:

Allaahummaghfirlahu, warhamhu, wa 'aafihi, wa'fu 'anhu, wa akrim nuzuulahu, wa wassi' madkhalahu, waghsilhu bimaa-in watsaljin wabaradin, wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa 'adzaabannaar

Takbir keempat, ada sedikit perbedaan mengenai doa yang sering diajarkan dalam tata cara pelaksanaan salat jenazah di Indonesia dengan di Arab Saudi. Di Indonesia, takbir keempat membaca doa: Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu, walaa taftinnaa ba'dah.

Namun para ulama di Arab Saudi mengajarkan agar doa tersebut dibaca dan digabungkan setelah takbir ketiga, sehingga doa yang dibaca menjadi panjang. Adapun setelah takbir keempat, imam hanya memberi jeda waktu sesaat tanpa membaca doa apa pun, kemudian mengakhirinya dengan salam.




(jat/kri)
Kabar Haji dari Tanah Suci

Kabar Haji dari Tanah Suci

213 konten
Seputar berita tentang jemaah haji yang sedang berada di Tanah Suci. detikHikmah akan mengabarkan kegiatan jemaah haji Indonesia dari awal hingga akhir musim haji.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads