5 Adab Pergi Haji yang Harus Diketahui oleh Calon Jemaah

5 Adab Pergi Haji yang Harus Diketahui oleh Calon Jemaah

Diky Darmanto - detikHikmah
Sabtu, 11 Mei 2024 17:00 WIB
Ilustrasi haji
Ilustrasi haji (Foto: Getty Images/Shakeel Sha)
Jakarta -

Setiap jemaah yang akan menunaikan ibadah haji mesti memperhatikan beberapa hal, seperti persiapan sebelum haji, ilmu ibadah haji, hingga adab saat ingin melaksanakannya. Berikut ini adab pergi haji yang harus diketahui oleh calon jemaah haji.

Sebelum mempelajari ilmu ibadah haji, muslim perlu memahami perkara adab. Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW,

بالأدب تفهم العلم

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Hanya dengan adab, engkau akan memahami ilmu."

Imam Malik RA pun turut mengatakan,

ADVERTISEMENT

تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

Artinya: "Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu."

5 Adab sebelum Menunaikan Ibadah Haji

Agus Arifin dalam buku Peta Perjalananan Haji dan Umrah Edisi Revisi menyebutkan ada lima adab yang perlu diketahui sebelum berangkat haji. Berikut di antaranya:

1. Niat yang Ikhlas

Syarat utama untuk diterimanya segala ibadah adalah niat yang tulus. Niat yang murni untuk membersihkan jiwa dari segala sifat negatif, seperti kesombongan, riya, atau kebanggaan, dan juga untuk mencari keridaan Allah SWT.

2. Biaya Haji Tidak Halal

Biaya haji berasal dari sumber yang halal, tidak mengandung syubhat atau harta yang haram. Menurut Imam Syafii, Imam Malik, dan Imam Hanafi mengenai harta haram untuk pergi haji adalah biaya yang sah secara lahir, tetapi tidak mabrur dan jauh dari penerimaan/rida Allah SWT. Imam Ahmad bin Hanbal RA mengatakan tidak sah hajinya dengan harta haram.

3. Memenuhi Hak-hak Allah SWT

Adab sebelum menunaikan haji selanjutnya adalah memenuhi hak-hak Allah SWT. Hak-hak Allah SWT yang dimaksud tersebut adalah kewajiban yang perlu ditunaikan bagi seorang muslim seperti salat, zakat, nazar, kafarat, dan fidyah.

4. Bertobat

Muslim dianjurkan pula bertobat dengan tobat nasuha (tobat yang sebenar-benarnya). Diharapkan untuk sungguh-sungguh bertobat dari perbuatan maksiat dan dosa serta segala hal yang tidak disukai oleh Allah SWT.

Hal ini bisa dilakukan dengan secara konsisten memohon ampun (istighfar), berusaha keras, dan berkomitmen untuk meninggalkan maksiat dan dosa selamanya. Selain itu, juga penting untuk memperbaiki diri dengan melakukan amal saleh yang terbaik.

5. Selesaikan Hak-hak dengan Manusia

· Meminta maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan

· Jika punya hutang bayarlah, dan apapun yang terkait dengan urusan muamalah lainnya dengan keluarga, teman, tetangga, dll

· Menyelesaikan urusan-urusan yang masih belum terselesaikan dengan orang atau pun pihak lain

· Menulis wasiat mengenai hak-hak Allah SWT atau hak-hak kerabat, saudara, atau keluarga

· Memberikan bekal yang cukup untuk keluarga yang ditinggalkan selama menunaikan ibadah haji hingga kembali

Gus Arifin Tips & Trik Ibadah Haji & Umrah karya Agus Arifin menambahkan dua adab yang perlu diketahui sebelum haji. Pertama adalah memohon keridaan dan doa orang tua, guru, kerabat, keluarga atau sahabat.

Selanjutnya, muslim dianjurkan untuk mengaji dan mengkaji dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an, berdoa dan berzikir. Selain itu, memahami fiqh haji dan umrah (kaifiah/tata cara manasik dan lain-lain) serta hukum atau fiqh lainnya seperti wudhu, tayamum, salat dan juga adab dan akhlak selama pelaksanaan dan selesainya ibadah haji dan umrah.

Berkenaan dengan adab sebelum menunaikan ibadah haji juga dijelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 197. Allah SWT berfirman:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ ١٩٧

Artinya: "(Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaṡ, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat."

Selain itu, calon jemaah haji perlu memperhatikan peringatan Allah SWT untuk tidak membunuh hewan. Hal ini diterangkan dalam surah Al Maidah ayat 95:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَاَنْتُمْ حُرُمٌ ۗوَمَنْ قَتَلَهٗ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا فَجَزَۤاءٌ مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهٖ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ هَدْيًاۢ بٰلِغَ الْكَعْبَةِ اَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسٰكِيْنَ اَوْ عَدْلُ ذٰلِكَ صِيَامًا لِّيَذُوْقَ وَبَالَ اَمْرِهٖ ۗعَفَا اللّٰهُ عَمَّا سَلَفَ ۗوَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللّٰهُ مِنْهُ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ ٩٥

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh hewan buruan, ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Siapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, dendanya (ialah menggantinya) dengan hewan ternak yang sepadan dengan (hewan buruan) yang dibunuhnya menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai hadyu (hewan kurban) yang (dibawa) sampai ke Ka'bah atau (membayar) kafarat dengan memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa, seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, agar dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan perbuatan yang telah lalu. Siapa kembali mengerjakannya, pasti Allah akan menyiksanya. Allah Maha Perkasa lagi Maha Memiliki (kekuasaan) untuk membalas.

Demikianlah adab pergi haji yang perlu diketahui oleh para calon jemaah haji. Semoga bermanfaat.




(aeb/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads