Masjid Addas di Taif, Saksi Kemurahan Hati Non-Muslim yang Dapat Hidayah

Kabar Haji dari Saudi

Masjid Addas di Taif, Saksi Kemurahan Hati Non-Muslim yang Dapat Hidayah

Meliyanti Setyorini - detikHikmah
Senin, 10 Jul 2023 06:45 WIB
Masjid Addas di Taif yang tak pernah sepi dari peziarah
Masjid Addas di Taif. Foto: Meliyanti Setyorini/detikcom
Taif -

Masjid Addas merupakan salah satu wisata ziarah yang cukup populer di sudut kota Taif. Masjid ini adalah saksi kemurahan hati seorang pelayan non-muslim bernama Addas.

Dalam buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri disebutkan bulan Syawal tahun 10 Nubuwah atau awal bulan Juni tahun 619 Masehi, Nabi Muhammad SAW pergi ke Taif untuk berdakwah.

Beliau pergi dengan cara berjalan kaki bersama salah satu pembantunya, Zaid bin Haritsah. Namun perjalanan Rasulullah SAW tidak mudah. Beliau mendapatkan penolakan bahkan mendapatkan caci-maki dan lemparan batu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu batu mengenai tumit beliau dan berdarah. Zaid yang berusaha melindungi Rasulullah SAW juga terkena lemparan batu dan tubuhnya penuh luka. Namun serangan dari warga Taif tak kunjung berhenti.

Orang-orang Taif baru berhenti mengejar dan menyerang saat Rasulullah dan Zaid masuk ke kebun milik Utbah dan Syaibah, dari suku 'Abd Syams, keturunan Quraisy. Rasulullah SAW kemudian duduk di bawah rerimbunnya pohon anggur sambil berdoa.

ADVERTISEMENT

Saat Rasulullah SAW berdoa, Utbah dan Syaibah tak tega melihat kemalangannya lalu meminta pelayan mereka bernama Addas untuk membawakan buah anggur kepada Rasulullah.

Addas kemudian mendekati Rasulullah SAW dengan setandan anggur di tangannya. Setelah mengucap terima kasih kepada Addas, sebelum makan, Rasulullah SAW mengucap "Bismillah".

Addas terkesima mendengarnya. Dia pun bertanya soal kalimat tersebut.

"Dari negeri mana asalmu dan apa agamamu?," tanya Rasulullah SAW kepada Addas. "Aku seorang Nasrani dari penduduk Ninawy (Nineveh)," jawab Addas.

Mendengar jawaban Addas, Rasulullah SAW bercerita soal seorang saleh asal Nineveh bernama Yunus putra Matta. "Beliau adalah sahabatku. Beliau adalah seorang nabi begitu juga dengan aku," kata Rasulullah SAW. Pemuda Nasrani itu pun memeluk dan mencium tangan serta kaki Rasulullah SAW.

Setelah rasa lelah hilang, Rasulullah SAW dan Zaid meninggalkan kebun milik Utbah dan Syaibah dan kembali ke Makkah.

Masjid Addas di Taif yang tak pernah sepi dari peziarahMasjid Addas di Taif yang jadi tempat bertemunya Addas dan Rasulullah SAW. Foto: Meliyanti Setyorini/detikcom

Sejumlah literatur menyebutkan bahwa pada akhirnya Addas memeluk Islam. Tempat bertemunya Rasulullah SAW dengan Addas itu dibangun sebuah masjid bernama Masjid Addas.

Masjid yang berlokasi di Al Mathnah, Taif, itu dapat diakses lewat jalan kecil via perkampungan. Meski kecil, masjid ini tidak pernah sepi dari peziarah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.




(mel/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads