Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan kuota haji untuk Indonesia tahun 2024 sebanyak 221.000 jemaah. Hal ini dapat memperingan kinerja Kementerian Agama (Kemenag) untuk membayar DP (uang muka) lebih awal.
Dikutip dari laman Kemenag, Rabu (5/7/2023), Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (KBPKH) Fadlul Imansyah menyambut baik kabar tersebut. Dia berharap, pengumuman kuota haji lebih awal ini dapat memberikan banyak ruang untuk menentukan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau BPIH.
"Yang pada gilirannya akan ada banyak waktu untuk persiapan penyelenggaraan haji, termasuk perkiraan biaya akomodasi, transportasi, dan katering," terang Fadlul Imansyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari aspek pengelolaan keuangan haji, pengumuman kuota haji lebih awal memberi kesempatan untuk mempersiapkan pelayanan lebih baik dan cepat. Sebab, pemesanan seluruh fasilitas haji dapat dilakukan lebih dini.
"(Pengumuman kuota) ini memberi harapan jemaah haji Indonesia akan mendapatkan fasilitas terbaik, mengingat ketersediaan dana kelolaan haji yang cukup mumpuni secara jumlah dan nilai," ujarnya.
Lebih lanjut, pemerintah dapat melakukan kontrak sewa fasilitas penyelenggaraan haji dengan sistem pembayaran uang muka. Langkah itu dapat dijadikan pembelajaran awal sebelum melakukan kontrak sewa jangka menengah atau jangka panjang.
"Pada gilirannya, hal itu juga dapat menjaga stabilitas harga atas pembiayaan jemaah haji Indonesia sehingga terhindar dari fluktuasi harga akibat perubahan kurs atau tingkat inflasi," jelas Fadlul.
"Hasil negosiasi pemerintah Indonesia selama ini menjadi barometer negara lain. Peran Indonesia sangat besar dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan haji seluruh umat muslim dunia," tandasnya.
(hnh/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim