Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan protes kepada Mashariq. Protes keras dilayangkan akibat pelayanan Mashariq yang dinilai kurang baik dan menyebabkan ketidaknyamanan jemaah haji Indonesia ketika berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Bukti dari pelayanan yang menyebabkan ketidaknyamanan jemaah haji selama di Armina seperti terlambatnya penjemputan dari Muzdalifah ke Mina, serta tidak berfungsinya sejumlah kamar mandi dan WC. Menurut pantauan detikHikmah detikcom, di Arafah salah satu toilet airnya sempat mampet.
Kemampetan air ini berlangsung dari jam 03.00 waktu Arab Saudi (WAS) yang mana pada waktu tersebut banyak jemaah membutuhkan air untuk salat Subuh. Air toilet itu baru berfungsi kembali pada 08.00 WAS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, masalah lainnya muncul ketika evakuasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Kendaraan yang dijanjikan Mashariq untuk menjemput jemaah terlambat datang. Akibatnya, jemaah terpaksa terlantar hingga menjelang tengah hari di Muzdalifah.
Jemaah juga telat mendapat pasokan konsumsi. Kemudian di Mina masalah juga terjadi, golf car yang dijanjikan Mashariq untuk mengantar jemaah lanjut usia (lansia), baru dipenuhi usai diprotes. Hal tersebut menyebabkan sejumlah jemaah lansia tersesat hingga terpisah dari rombongan.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta pemerintah Indonesia untuk memprotes keras layanan Mashariq yang bermasalah tersebut.
"Pemerintah Indonesia harus meninjau ulang keberadaan Mashariq atau penyedia layanan dari pihak Arab Saudi," jelas Ace.
Tolak Kompensasi dari Mashariq
Mashariq lantas mengajukan kompensasi atas pelayanan yang dinilai kurang memuaskan kepada jemaah haji Indonesia. Kendati demikian, Menag Yaqut atau Gus Men menolak kompensasi yang ditawarkan Mashariq.
"Sudah tidak usah bicara kompensasi dengan kami. Kami tidak butuh kompensasi," tolak Gus Men dengan suara meninggi, dilihat Tim detikHikmah detikcom melalui video yang beredar di sejumlah grup WhatsApp, Minggu (2/7/2023).
Dalam video yang beredar itu, seseorang menyebut hal mengenai ketidaknyamanan jemaah haji Indonesia akan dicek. Mendengar itu, Gus Men dengan nada tinggi menegaskan tidak ada kata nanti.
"Nggak bukan nanti, sekarang! Karena janjinya jam 08.00 sudah sampai mana. Tidak ada nanti," tegasnya.
Enggan Makan sebelum Jemaah Haji Makan
Protes lain yang diungkapkan Gus Men kepada Mashariq ialah terkait layanan konsumsi di tenda Arafah pada Rabu malam, 28 Juni 2023. Setibanya di tenda Mina pada pukul 22.00 WAS, ia mengecek keadaan jemaah usai terlambat dievakuasi dari Muzdalifah.
Ternyata makan malam untuk jemaah Indonesia belum terdistribusi semua di tenda Mina. Protes kembali dilayangkan kepada Masyariq terkait keterlambatan makan malam.
Pihak Mashariq lalu menawarkan makan malam kepada Menag di sela protes. Alih-alih menerimanya, Gus Men menolak dengan tegas tawaran makan malam dari Mashariq.
"Selama jemaah saya (haji Indonesia) sudah makan, baru saya mau makan. Kalau jemaah saya belum makan, saya ndak mau makan," ungkap Menag seperti dilihat dalam video yang beredar.
Seorang petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi coba menawarkan Gus Men camilan, mengingat ia memiliki penyakit GERD atau asam lambung. Namun Menag menolak.
"Aku ora kolu (aku tidak tertelan)," ujar Gus Men seperti yang diceritakan seorang staf.
Pada pukul 00.30 WAS, Gus Men baru mau makan setelah diyakinkan seluruh jemaah haji Indonesia sudah mendapat jatah makan malam. Sebelumnya, Menag meminta staf Kemenag dan petugas PPIH Arab Saudi untuk memastikan semua jemaah telah mendapatkan jatah makan malam.
(aeb/rah)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Iran-Israel Memanas, PBNU Minta Kekuatan Besar Dunia Tak Ikut Campur