Berbagai permasalahan mencuat di Mina, di antaranya soal tenda yang over capacity. Pemerintah memberikan banyak catatan kepada Masyariq agar diperbaiki ke depan.
Dijelaskan oleh Dirjen PHU, Hilman Latief, kepadatan pada tenda hingga menyebabkan over capacity bermuara dari keterlambatan evakuasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina.
"Ketika beban dari Arafah kita tahu juga kemarin ada beberapa yang keterlambatan layanan, di Muzdalifah ada keterlambatan evakuasi sampai akhirnya di Mina situasi jemaah capek habis dari Muzdalifah. Nah, karena evakuasi di Muzdalifah akhirnya tidak per maktab secara ketat karena prinsip kami adalah mengeluarkan dulu jemaah dengan cepat jadi bercampur. Jadi setelah di sini jemaah masih harus cari maktabnya tercecer," ucap Hilman di Mina, Kamis (29/6/2023).
"Nah kita di sini menyaksikan beberapa layanan perlu ditingkatkan terutama hari pertama itu sanitasi kepadatan tenda, karena kita dapat tambahan 8.000 orang dan juga negara lain sama, tenda segini-gininya menjadi bahan bagi kami refleksi bagi kami dengan kuota penuh jemaah dengan kesediaan tenda yang proporsional," jelasnya.
Hilman menyebut, pelayanan jemaah merupakan tugas syarikah. Menurutnya, petugas haji sebelumnya sudah mengukur kapasitas setiap maktab.
"Syarikah-lah yang sebetulnya melayani jemaah. Kemenag itu bagaimana evakuasi, sebetulnya kapasitas itu sudah diukur oleh para petugas kita satu tenda isinya berapa tapi kemudian di lapangan isinya berapa maktab dengan tenda over capacity," tambahnya.
Terkait dengan permasalahan di Mina, pemerintah melalui Menteri Agama telah memberikan catatan kepada Masyariq, yang akan dikomunikasikan dengan menteri haji.
"Pak menteri sudah buat catatan banyak ya dan ini akan dikomunikasikan dengan menteri haji. Kira-kira desain tahun depan gimana. Karena kalau tenda semacam ini pasti tidak bisa diperluas lagi," kata Hilman.
"Semuanya-lah bukan hanya kasurnya, pemetaan jemaah dengan kapasitas paling memungkinkan beban ekologisnya di Mina seperti apa, sanitasinya airnya jumlah orang yang datang, rasio berapa juta galon semuanya itu harus dihitung betul," tambahnya.
Soal kompensasi, akankah diberikan oleh Masyariq terkait permasalahan di Mina?
"Kalau terlambat bisa kita komplain. Sampai tadi malam pak menteri datang langsung ketemu dengan CEO diskusikan apa yang terjadi dan diperbaiki ke depan," ucap Hilman.
"Penting satu semua layanan terpenuhi, mengenai sanksi item-item kontrak kita diskusikan. Yang penting bagi kami jemaah beres dulu kita tidak bicara itu," tukasnya.
(mel/kri)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana