Tak bosan bosan Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Haji (Kabid Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid selalu mengingatkan jemaah haji Indonesia. Khususnya mendekati puncak ibadah haji di tanggal 9 Dzulhijjah nanti.
Harun mengimbau saat di Muzdalifah, jemaah haji Indonesia melakukan Mabit dengan tertib. Jemaah akan bergerak ke Muzdalifah pada 9 Dzulhijjah petang selepas Maghrib setelah menyelesaikan prosesi Wukuf di Arafah.
Jemaah akan diantar dari Arafah ke Muzdalifah menggunakan kendaraan. "Ketika jemaah haji ada di Muzdalifah kami mengimbau untuk melakukan Mabit dengan tertib, turun dari kendaraan juga hati-hati, karena proses pengantaran jemaah dari Arafah ke Muzdalifah itu dengan antar jemput," kata Harun kepada wartawan di Makkah, Arab Saudi, Jumat 23 Juni 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengimbau agar jemaah haji Indonesia menjaga kekompakan saat Mabit di Muzdalifah sampai kemudian dijemput bus untuk berangkat ke Mina.
"Kami berharap dan memohon kepada jemaah, kami imbau untuk tidak berebut kendaraan agar tidak terjadi desak-desakan dan tidak terjadi hal-hal yang menguras tenaga jemaah," kata Harun.
Dari Muzdalifah, jemaah haji Indonesia akan bergerak ke Mina untuk Mabit dan melontar jumroh di Jamarot. Harun mengimbau selama kurang lebih 4 hari di Mina, jemaah untuk selalu waspada dan hati-hati serta menjaga kesehatan.
Selama di Mina, jemaah haji Indonesia juga diminta untuk menghafalkan medan. Maka setelah sampai di tenda di Mina, jemaah disarankan untuk melakukan orientasi, menghafalkan letak kamar mandi juga pintu ke luar ke arah Jamarat.
"Harus jadi perhatian karena di sana tidak ada tanda khusus yang membedakan tenda kita dengan jemaah lain atau tenda kita dengan maktab lain. Hampir sama semuanya," kata Harun.
Saat Melontar Jumroh
Berikutnya saat melontar jumroh Harun menyebut ada jalur-jalur di Jamarat yang sudah dipetakan Masyariq dan petugas. Dia meminta jemaah untuk hafalkan betul jalan dan rute dari Mina ke Jamarat serta sebaliknya.
Saat bergerak menuju dan dari Jamarat, khususnya ketika masuk terowongan jemaah haji Indonesia diminta untuk saling melindungi sesama jemaah.
"Hati-hati jaga kekompakan dan kebersamaan dan kalau misal di terowongan itu terjadi mati lampu jangan panik tetap tenang dan lakukan sesuatu yang bisa menyelematkan diri kita, segera mendekatkan diri ke tembok sehingga tidak terjadi benturan dengan teman-temannya dan terhindar dari kejadian yang tidak diharapkan," kata Harun.
Sebelumnya Direktur Bina Haji dan Umrah Kementerian Agama, Arsad Hidayat mengingatkan jemaah calon haji Indonesia untuk memperhatikan waktu pelaksanaan melontar jumroh. Bagi jemaah Indonesia waktu melontar jumroh dibagi dua.
Pertama, selepas tengah malam hingga pukul 05.00 hingga 06.00 pagi waktu Arab Saudi. Kedua, habis Ashar yakni sekira pukul 15.30 hingga 10.00 malam.
"Ada yang mulai dari setelah pertengahan malam sampai pukul 5-6 pagi. Yang kedua habis ashar pukul setengah 4 atau lima sampai pukul 10 malam," kata Arsad.
Baca juga: Doa ketika Tiba di Mina |
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi