Empat hari lagi jemaah haji Indonesia dan seluruh dunia akan melaksanakan puncak ibadah haji 1444 H atau tahun 2023. Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Haji (Kabid Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid memberikan sejumlah imbauan kepada jemaah haji Indonesia.
Pertama di sisa hari menuju ibadah wukuf pada 9 Dzulhijjah 1444 yang jatuh pada 27 Juni ini jemaah diimbau untuk menjaga fisik, kesehatan dan menghemat tenaga sampai nanti bergerak di Arafah pada 8 Dzulhijjah. Sebab jemaah nantinya akan menjalani puncak ibadah haji selama kurang lebih 4 hari selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
"Jangan melakukan aktivitas fisik yang berlebihan tidak memaksakan ke Masjidiharam jika situasinya tidak memungkinkan dan jangan menguras tenaga, menghemat energi serta menjaga fisik dengan baik sehingga kebugarannya dapat dipertahankan dalam rangka ibadah puncak nanti di Arafah, Mabit di Muzdalifah, dan Mabit di Mina yang kurang lebih 4 hari di sana," kata Harun kepada wartawan di Makkah, Arab Saudi Jumat 23 Juni 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, saat di Arafah. Jemaah haji Indonesia mulai bergerak dari Makkah menuju Arafah pada 8 Dzulhijjah atau 26 Juni 2023. Jemaah kemudian menginap 1 malam di Arafah sampai puncaknya pada 9 Dzulhijjah saat masuk waktu Zuhur untuk Wukuf.
Harun meminta selama di Arafah, jemaah harus hafal betul lokasi tendanya masing-masing. Sebisa mungkin jemaah tidak banyak melakukan pergerakan. Sebab di sana tendanya saling berdekatan dan bentuknya mirip. Sehingga jika tidak hafal, jemaah bisa lupa jalan kembali ke tempat menginap.
"Ketika itu sampai di Arafah saya mengimbau jemaah untuk tidak banyak melakukan pergerakan di Arafah karena di sana tendanya berdekatan sehingga harus dihafalin betul lokasi tenda masing-masing sehingga tidak menyulitkan jemaah ketika kembali seperti dari kamar mandi atau keluar untuk memenuhi kebutuhannya, maka hafalkan beful situasi dan kondisi yang ada di sekitaran Wukuf di Arafah," kata Harun.
Imbauan serupa juga disampaikan oleh Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Khalilurrahman. Dia meminta jemaah haji untuk menjaga kesehatan dan menghemat tenaga menjelang keberangkatan menuju Arafah. Apalagi puncak ibadah haji tahun ini terjadi pada musim kemarau di Arafah di Makkah yang suhu di siang hari bisa mencapai 45 derajat Celcius.
Dia juga mengimbau jemaah untuk sering-sering mengkonsumsi minuman yang cukup, beristirahat, dan tidak keluar terlalu banyak pada H-5 atau H-3 menjelang Wukuf di Arafah. "Di Arafah, di mana cuaca sangat panas, jemaah haji sebaiknya fokus beribadah dan menghindari aktivitas yang dapat memengaruhi energi mereka," kata Khalilurrahman.
(erd/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal