Diceritakan kembali oleh Aris Suprianto, bersama dengan petugas haji dan penanggung jawab kloter, Jumat (9/6/2023) malam, mereka mengantar umrah para lansia dari hotel sampai kembali lagi ke hotel.
Ide tersebut datang dari para petugas yang sebelumnya sudah pernah berhaji atau sudah mengetahui medan.
"Kebetulan kloter saya memang ini sudah banyak yang sudah punya pengalaman berhaji. Kebetulan saya sudah 2 kali jadi sedikit-sedikit sudah punya pengalaman haji, temen-temen juga sama," ungkapnya di Hotel Rizq Palace, Sabtu (10/6/2023).
Masih menurut Aris, umrah di kloter mereka yang terdiri dari 359 orang dibagi dua sesi, sesi pertama untuk jemaah yang secara fisik mampu dan kuat. Hari berikutnya baru para lansia dalam kloter.
"Kalau petugas bertanggung jawab mendampingi lansia jelas. Tapi tidak bisa sendiri. Kita memberdayakan karom (ketua rombongan) dan teman satu regunya. Untuk umrah wajib itu yang dorong ada yang memang satu regu saya koordinir yang kuat-kuat itu mungkin 2 putaran gantian. Ada yang senang pakai skuter," jelasnya.
Adapun untuk petugas, ada 5 orang yang ikut serta termasuk di dalamnya ada petugas kesehatan beserta dengan obat-obatannya.
Aris menambahkan seluruh lansia yang jumlahnya 13 mampu menyelesaikan umrah dan tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaannya. Namun satu orang lansia harus dirujuk pasca umrah.
"Alhamdulillah tidak ada kendala. Pagi tadi saya rujuk pasien satu, kondisi dari embarkasi kurang bagus, mereka belum umrah wajib, kemarin sore kondisi stabil. Tadi malam kita dorong ke sana tapi tadi pagi kondisinya menurun. Tapi tadi malam ketika membawa ke sana stabil bagus," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Aris menghimbau para kepala rombongan agar bekerjasama dengan petugas untuk kesuksesan ibadah para lansia.
"Harapannya untuk yang lain, pertama menjaga komunikasi bagus antar petugas termasuk petugas dengan rombongan lain dan kloter lain karena petugas tidak bisa kerja sendiri. Menjaga kekompakan dengan karom-karom, tetap semangat menjalankan tugas jangan sampai nanti kita awal mendaftar petugas tapi sampai sini niatnya berubah," pungkasnya.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana