Doa untuk Orang Berangkat Haji agar Diberi Kelancaran

Doa untuk Orang Berangkat Haji agar Diberi Kelancaran

Nilam Isneni - detikHikmah
Rabu, 24 Mei 2023 06:30 WIB
Petugas mengecek kesehatan jamaah calon haji lansia embarkasi Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (23/5/2023). Sebanyak 393 jamaah calon haji yang terdiri atas 165 jamaah laki-laki, 220 jamaah perempuan dan 8 petugas ibadah haji tiba di Asrama Haji Pondok Gede untuk transit beristirahat sebelum diberangkatkan menuju Tanah Suci. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.
Ilustrasi membacakan doa untuk orang yang berangkat haji. Foto: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA
Jakarta -

Ketika ada sanak saudara yang hendak berangkat haji sudah sepatutnya kita membacakan doa untuknya. Doa untuk orang berangkat haji ini berisi permohonan agar mendapatkan kemudahan.

Haji termasuk rukun Islam yang ke-5 dan Allah SWT mewajibkan atas orang yang mampu, sebagaimana dikatakan Wahbah az-Zuhaili dalam Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 3.

Ahli fikih ini menjelaskan, ibadah haji dapat ditujukan untuk merealisasikan sebuah fardhu kifayah, yaitu menghidupkan Ka'bah setiap tahun dengan ibadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haji dapat menghapus dosa-dosa kecil dan menyucikan jiwa dari resapan-resapan maksiat. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah,

مَنْ حَج فَلَمْ يَرْفُتْ وَلَمْ يَفْسُقُ رَجَعَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Barang siapa menunaikan haji tanpa mengucapkan kata-kata kotor dan tdak berbuat maksiat, niscaya dia bersih dari dosa-dosanya seperti ketika dia baru saja dilahirkan ibunya." (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi)

Dijelaskan lebih lanjut, ibadah haji juga dapat menyucikan jiwa, membuatnya jernih dan murni kembali. Tidak hanya itu, haji juga dapat memperkuat iman dan mengingatkan seorang mukmin akan masa lampau, yaitu jihad Nabi Muhammad SAW.

Para ulama sepakat bahwa haji diwajibkan satu kali seumur hidup, dengan dalil Al-Qur'an dan sunah. Dalil Al-Qur'an tercantum pada surah Ali-Imran ayat 97,

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٩٧

Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam."

Dalil yang memperkuat bahwa haji adalah ibadah sunnah adalah sabda Nabi Muhammad SAW,

بني الإِسْلامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وأن محمدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, membayar zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadan." (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar RA)

Bacaan Doa untuk Orang yang Berangkat Haji

Merujuk dari Kitab Fiqih Sunnah Jilid 2 karya Sayyid Sabiq inilah bacaan doa untuk orang yang berangkat haji,

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُ مَا كُنْتَ

Arab latin: zawwadakallaahut-taqwaa, wa ghafara dzan- baka, wa yassara lakal-khaira haitsu maa kunta

Artinya: "Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosa-dosamu, memudahkan bagimu kebaikan di mana saja kamu berada." (HR at-Tirmidzi dan an-Nasa'i dari Anas RA)

Imam at-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tentang doa untuk orang yang mau melakukan perjalanan tersebut hasan dan shahih. Berikut bunyi hadits selengkapnya.

Anas berkata, ada seseorang menemui Rasulullah SAW kemudian ia berkata, wahai Rasulullah SAW aku ingin melakukan perjalanan, karenanya, aku ingin engkau memberi bekal kepadaku.

Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Semoga Allah memberi perbekalan ketakwaan kepadamu." Ia berkata, berilah tambahan lagi.

Rasulullah SAW lantas bersabda, "Semoga Allah mengampuni dosamu." Ia berkata demi ayah dan ibuku, berilah tambahan lagi.

Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Dan semoga Allah memberi kemudahan kepadamu di manapun engkau berada." (HR Tirmidzi yang mengatakan bahwa hadits ini hasan dan shahih)

Sayyid Sabiq dalam Kitab Fikih-nya menjelaskan, bagi keluarga dan sanak kerabat hendaknya mendoakan orang yang akan bepergian dan berpamitan kepada mereka dengan doa yang bersumber dari Rasulullah SAW.

Dalam salah satu riwayat, doa tersebut berbunyi:

أَسْتَوْدِعُ الله دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ

Astaudi'ullaha diinaka wa amaanataka wa khawaatima 'amalik

Artinya: "Aku menitipkan agamamu, amalanmu dan akhir amal perbuatanmu kepada Allah."

Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwasanya jika ada seseorang yang berpamitan kepada Rasulullah SAW, beliau memegang tangannya dan beliau tidak melepaskan tangannya sampai orang tersebut melepaskannya. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan dan shahih.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads