6 Keutamaan Ibadah Haji, Melebur Dosa-Diganjar Surga

6 Keutamaan Ibadah Haji, Melebur Dosa-Diganjar Surga

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 07 Mei 2023 08:00 WIB
Pelaksanaan haji di masa pandemi COVID-19 membuat para jemaah menunaikan ibadah haji dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti ini potretnya.
Ilustrasi ibadah haji (Foto: AP Photo/Amr Nabil)
Jakarta -

Haji termasuk ke dalam rukun Islam ke-5 yang mana sangat dianjurkan bagi kaum muslimin yang mampu. Maksud dari mampu ialah sanggup dari segi materi maupun fisik.

Dalam surat Al Baqarah ayat 196 Allah SWT berfirman,

وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا ٱسْتَيْسَرَ مِنَ ٱلْهَدْىِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا۟ رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ ٱلْهَدْىُ مَحِلَّهُۥ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ بِهِۦٓ أَذًى مِّن رَّأْسِهِۦ فَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَآ أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِٱلْعُمْرَةِ إِلَى ٱلْحَجِّ فَمَا ٱسْتَيْسَرَ مِنَ ٱلْهَدْىِ ۚ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَٰثَةِ أَيَّامٍ فِى ٱلْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُۥ حَاضِرِى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Wa atimmul-ḥajja wal-'umrata lillāh, fa in uḥṣirtum fa mastaisara minal-hady, wa lā taḥliqụ ru`ụsakum ḥattā yablugal-hadyu maḥillah, fa mang kāna mingkum marīḍan au bihī ażam mir ra`sihī fa fidyatum min ṣiyāmin au ṣadaqatin au nusuk, fa iżā amintum, fa man tamatta'a bil-'umrati ilal-ḥajji fa mastaisara minal-hady, fa mal lam yajid fa ṣiyāmu ṡalāṡati ayyāmin fil-ḥajji wa sab'atin iżā raja'tum, tilka 'asyaratung kāmilah, żālika limal lam yakun ahluhụ ḥāḍiril-masjidil-ḥarām, wattaqullāha wa'lamū annallāha syadīdul-'iqāb

Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya,"

ADVERTISEMENT

Menurut buku Fikih Sunnah Jilid 3 tulisan Sayyid Sabiq, haji adalah perjalanan menuju Mekkah dengan tujuan untuk melaksanakan thawaf, sa'i, wukuf di Arafah dan beberapa ibadah lainnya sebagai bentuk pemenuhan atas perintah Allah SWT. Apabila kewajiban haji diingkari, maka dia dinyatakan kafir dan keluar dari Islam.

Menurut pendapat mayoritas ulama, kewajiban haji ditetapkan pada tahun ke-6 Hijriah. Kala itu, Allah SWT menurunkan wahyu dalam surat Al Baqarah ayat 196. Ayat tersebut menegaskan terkait kewajiban haji.

Lantas, apa saja keutamaan mengerjakan ibadah haji? Merujuk pada sumber yang sama, berikut pembahasannya.

Keutamaan Ibadah Haji

1. Dapat Melebur Dosa

Mengerjakan ibadah haji dapat melebur dosa. Abu Hurairah RA berkata Nabi SAW bersabda,

"Barangsiapa yang berhaji karena Allah, kemudian dia tidak bersetubuh dan berbuat kemaksiatan, maka dia pulang (ke negaranya) seperti anak yang baru dilahirkan ibunya," (HR Bukhari dan Muslim).

2. Mendapat Balasan Surga

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah RA, berikut bunyi sabda Rasulullah,

"Umrah dan umrah yang akan datang dapat menghapus doa di antara keduanya. Haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga," (HR Bukhari).

3. Haji sebagai Jihad

Haji juga termasuk ke dalam jihad. Dari Hasan bin Ali dikatakan ada seseorang yang menemui Rasulullah SAW, kemudian dia berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah orang yang penakut dan lemah. Rasulullah SAW berkata kepadanya,

"Mari berjihad yang di dalamnya tidak didapati duri; haji," (HR Abdurazzak dan Thabrani).

4. Menjadi Amalan yang Paling Utama

Keutamaan haji lainnya yaitu amalan yang paling utama. Abu Hurairah menyebut Nabi SAW pernah ditanya mengenai amal apa yang paling utama, beliau lalu menjawab,"Yaitu beriman kepada Allah dan rasul-Nya,"

Belau ditanya lagi, setelah tu apa? Rasulullah menjawab, "Berjihad di jalan Allah haji mabrur,"

Haji mabrur ialah haji yang tidak disertai dengan perbuatan dosa. Haji dikatakan mabrur jika selesai mengerjakan haji maka orang tersebut semakin zuhud hidupnya, tidak tergoda dengan gelimang dunia dan lebih mengedepankan kehidupan di akhirat.

5. Orang yang Melaksanakan Haji Adalah Tamu Allah

Abu Hurairah mengatakan Nabi SAW bersabda,

"Orang-orang yang berhaji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, maka Allah mengabulkan doanya dan jika mereka memohon ampun maka Allah mengampuninya," (HR Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Huzaimah).

6. Biaya yang Dikeluarkan untuk Haji Sama seperti Biaya Jihad

Keutamaan selanjutnya dari melakukan ibadah haji yaitu biaya yang dikeluarkan sama dengan biaya jihad. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda,

"Nafkah saat haji sama dengan nafkah dalam (peperangan) di jalan Allah. Setiap ihram bernilai tujuh ratus kali lipat." (HR Abu Abi Syaibah, Ahmad, Thabrani dan Baihaqi).




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads