Madinah - Masjid Qiblatain di Quba menjadi saksi perpindahan kiblat muslim. Masjid ini ramai dikunjungi jemaah haji dan umrah.
Galeri detikHikmah
Pesona Masjid Qiblatain dan Sejarah Perubahan Arah Kiblat Muslim
				Masjid Qiblatain menjadi salah satu masjid yang terkenal di Madinah. Masjid ini awalnya dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah karena dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sony Herdiana
				Lokasi masjid Qiblatain letaknya di tepi jalan menuju Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sony Herdiana
				Dinamakan Masjid Qiblatain karena masjid ini menjadi saksi dua arah kiblat. Awalnya umat Islam salat menghadap ke Masjidil Aqsa, lalu kemudian menghadap ke arah Masjidil Haram. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sony Herdiana
				Kisah perpindahan arah kiblat ini bermula ketika Nabi Muhammad mengunjungi ibu dari Bisyr bin Barra' bin Maβrur dari Bani Salamah yang ditinggal wafat keluarganya. Kemudian tibalah waktu salat. Nabi pun salat bersama para sahabat di masjid itu. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sony Herdiana
				Sejarah mencatat bahwa terjadi beberapa kali renovasi pada Masjid Qiblatain. M. Julius menyatakan bahwa renovasi Masjid Qiblatain pernah dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz dan pada zaman kesultanan Usmani, Sulaiman Al-Qanuni pada tahun 950 H / 1543 M. Pembangunan besar-besaran dilakukan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1408 H / 1987 M, termasuk meratakan bukit tempat Masjid Qiblatain berdiri. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sony Herdiana












































				
				
				
				
 
 
 
 
 
 
 
 
                
                
                
                
				
				
                
				
                
                
 
Komentar Terbanyak
Perbandingan Biaya Umrah Mandiri vs Travel, Ini Perkiraannya
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?