Bantuan Indonesia untuk Gaza Masih Tertahan di Perbatasan Israel, Begini Potretnya

Boxes containing humanitarian supplies bound for Gaza are stacked on a truck, amid the ongoing conflict between Israel and Palestinian Islamist group Hamas, at the Nitzana border crossing in Israel November 9, 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia, termasuk milik Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), sebesar 51,5 ton masih tertahan di perbatasan penyeberangan antara Mesir dan Israel, Nitzana pada Kamis (9/11/2023). (Foto: Reuters/Evelyn Hockstein)

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun menyebut bahwa otoritas Israel masih memegang kendali atas arus barang maupun orang yang keluar-masuk ke Gaza. (Foto: Reuters/Evelyn Hockstein)

"(Bantuan-bantuan itu baru bisa masuk Gaza) menunggu izin dari Israel," katanya, dilaporkan Antara (10/11/2023). (Foto: Reuters/Evelyn Hockstein)

Seorang anggota unit bea cukai K-9 Israel dan seekor anjing petugas melakukan inspeksi pada sebuah truk beserta pasokan bantuan kemanusiaan dari Indonesia menuju Gaza di penyeberangan perbatasan Nitzana. (Foto: Reuters/Evelyn Hockstein)

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia terlihat ditumpuk di atas sebuah truk berlogo Bulan Sabit Merah Mesir oleh seorang pekerja menggunakan forklift. (Foto: Reuters/Evelyn Hockstein)

Diberitakan sebelumnya, bantuan tersebut sudah tiba di Mesir sejak 6 November 2023 pukul 08.00 pagi waktu setempat. Selanjutnya, bantuan kemanusiaan dari Indonesia diserahterimakan ke Bulan Sabit Merah Mesir untuk disalurkan ke Gaza melalui badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA). (Foto: Reuters/Evelyn Hockstein)

Bantuan kemanusiaan sebesar 51,5 ton itu dilepas langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (4/11/2023). Bantuan tersebut merupakan dukungan bantuan pemerintah Indonesia, dunia usaha, serta masyarakat Indonesia untuk warga Palestina yang dihimpun oleh Baznas, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Humanitarian Forum Indonesia. (Foto: Reuters/Evelyn Hockstein)