Menag Tegaskan Peningkatan Integritas dan Pengawasan ASN di Hakordia 2025

Menag Tegaskan Peningkatan Integritas dan Pengawasan ASN di Hakordia 2025

Indah Fitrah - detikHikmah
Kamis, 11 Des 2025 17:00 WIB
Menag Tegaskan Peningkatan Integritas dan Pengawasan ASN di Hakordia 2025
Menag Nasaruddin Umar dalam acara Hakordia 2025 di Gedung Kemenag Thamrin. Foto: dok. Kemenag
Jakarta -

Pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Auditorium H.M. Rasjidi, Gedung Kemenag Thamrin, Jakarta pada Kamis (11/12/2025), Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyoroti peran integritas sebagai ciri khas ASN Kemenag. Menurutnya, kepercayaan publik terhadap pelayanan keagamaan lahir dari karakter itu.

Menag juga mengingatkan bahwa tugas Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama (Kemenag) membawa tanggung jawab moral yang besar, sebab pekerjaan mereka bersentuhan langsung dengan pelayanan nilai serta kehidupan beragama masyarakat.

"Menjadi ASN Kemenag itu seperti air putih, sedikit saja tercemar, semua orang akan melihatnya. Karena itu, kita harus menjaga perilaku, ruang kerja, dan interaksi agar tidak menimbulkan fitnah atau peluang penyimpangan," tegas Menag.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag menekankan pentingnya penataan area layanan di kantor Kemenag agar tidak berubah menjadi ruang yang rawan terjadinya kepentingan ganda. Usaha ini, menurutnya, harus dibarengi keberanian ASN untuk menolak segala hal yang bukan hak mereka, termasuk gratifikasi, tekanan, atau pun intervensi dari pihak luar.

Pesan tersebut ia lanjutkan dengan mengingatkan nasihat para ulama tentang kejujuran yang mampu menerangi hati, bahwa ilmu sulit masuk ke hati yang gelap karena dosa, dan amanah tidak akan kokoh bila tidak ditopang oleh kejujuran yang terus dijaga.

ADVERTISEMENT

Melalui pesan itu, Menag turut mengajak ASN untuk memberikan kinerja terbaik bagi Kementerian Agama, karena integritas yang kuat akan membuat instansi ini tetap bersih, kokoh, dan layak dipercaya masyarakat.

Sebelum arahan Menag tersebut, Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunas memaparkan hasil pengawasan serta perkembangan indeks integritas sepanjang 2025. Ia menekankan bahwa model pengawasan masa kini diarahkan untuk meningkatkan upaya pencegahan korupsi melalui teknologi dan perbaikan sistem yang berkelanjutan.

Dalam penjelasannya, Irjen turut menegaskan bahwa negara membutuhkan ASN yang jujur, bukan hanya cerdas. Ia menekankan bahwa integritas adalah fondasi birokrasi, jika fondasi itu melemah, seluruh bangunannya ikut goyah.

Pada momen tersebut, Inspektorat Jenderal (Itjen) meluncurkan tiga perangkat pengawasan berbasis digital. Pertama, Certificate of Insurance (COI) Online yang digunakan untuk deklarasi serta pengelolaan potensi benturan kepentingan. Kedua, Governance, Risk, and Compliance (GRC) Framework yang berfungsi menyatukan tata kelola, pengelolaan risiko, dan aspek kepatuhan. Ketiga, E-Audit Itjen yang dirancang agar proses pengawasan berlangsung lebih cepat, tepat, dan ditopang data.

Lebih lanjut, Inspektur Jenderal (Irjen) Khairunas turut menyampaikan hasil kinerja Kemenag pada Stranas PK Triwulan III 2025-2026 dengan capaian 45,17% (kategori Baik/Hijau). Ia juga melaporkan bahwa Indeks Survei Penilaian Integritas (SPI) Nasional 2025 untuk Kemenag berada di angka 72,63, sedikit lebih tinggi dibanding rata-rata nasional 72,32. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pengelolaan serta pengendalian risiko korupsi.

Untuk membangun ekosistem antikorupsi yang lebih aman, Itjen dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menandatangani kerja sama yang mengatur perlindungan bagi pelapor, saksi, ahli, dan whistleblower di lingkungan Kemenag. Langkah ini diharapkan membuat ASN lebih berani mengungkap dugaan penyimpangan tanpa rasa takut.




(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads